Palu – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu di bawah Kanwil Kemenkumham Sulteng mengadakan kegiatan Buka Puasa Sunnah bersama anak binaan pada Senin, 11 November 2024. Kegiatan ini bertujuan mempererat ikatan sosial dan spiritual antara anak-anak binaan dengan petugas, menghadirkan suasana penuh kekeluargaan dan keakraban.
Acara tersebut diikuti oleh seluruh anak binaan beserta pendamping mereka. Kepala LPKA Palu, Mohammad Kafi, menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan perhatian dan membina karakter anak-anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik melalui pendekatan religius.
“Buka puasa ini tidak semata-mata soal makanan, tapi sebuah momentum untuk mempererat hubungan emosional dan menanamkan rasa empati serta kasih sayang di antara kami. Dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT, kami harap anak-anak binaan dapat memperdalam nilai-nilai spiritual mereka,” ujar Kafi.
Fokus pembinaan di LPKA Palu, lanjut Kafi, adalah memperkuat nilai-nilai agama sebagai landasan moral anak binaan. Selain membiasakan puasa sunnah, pihak LPKA terus mendukung peningkatan bacaan Al-Qur’an agar anak-anak memiliki pondasi agama yang kokoh dan mampu menjadi pribadi yang baik di tengah masyarakat kelak.
Antusiasme terlihat dari para anak binaan yang hadir. Acara ini juga mencakup diskusi nilai-nilai positif yang bisa mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu anak binaan, yang dikenal sebagai RA, mengungkapkan rasa syukur atas kepedulian dan perhatian yang diterima.
“Acara ini membuat kami merasa lebih dihargai dan diperhatikan. Saya merasa lebih dekat dengan petugas dan bisa merasakan indahnya kebersamaan,” ungkap RA.
Hermansyah Siregar, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, memberikan apresiasi kepada LPKA Palu atas inisiatif ini. Ia menilai kegiatan tersebut sangat berharga dalam membangun kepercayaan diri dan ikatan emosional anak binaan.
“Kami mendukung penuh inisiatif seperti ini yang memberi anak binaan kesempatan untuk merasa lebih diterima dan diperhatikan. Mari kita tingkatkan kerja sama demi pembinaan berkelanjutan, menciptakan generasi muda yang berakhlak mulia,” ucap Hermansyah.
Kegiatan seperti ini, menurut Hermansyah, membutuhkan komitmen dan sinergi agar nilai-nilai agama dan kedisiplinan bisa terwujud secara nyata.
Reoorter ; **/IKRAM