PARIMO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) menyelenggarakan tahap akhir penyusunan dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB).

Kepala BPBD Parimo, Dr.Ir. Rustan Efendi, S.Si. MT, mengungkapkan, KRB Parimo sebelumnya telah ada namun sudah berakhir pada tahun 2021, sehingga diinisiasi kembali untuk disusun.

“BPBD Parimo menginisiasi untuk melakukan penyusunan RKB 2023-2028,” ungkapnya, Jum”at (08/9)

Ia menuturkan, tahap awal yang dilakukan pihaknya melakukan kajian pustaka. Penelusuran pustaka dilakukan berdasarkan kajian kajian atau dokumen kebencanaan di Parimo

Termasuk kajian risiko bencana sebelumnya dengan membentuk tim teknis, dan melaksanakan loka karya, sekaligus sosialisasi kepada semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

“Kami melakukan survei Khususnya, data data sosial ekonomi secara langsung ke masyarakat. Sehingga kita mendapatkan data primer,” jelasnya.

Kata dia, hasil kajian tersebut, nantinya akan dipaparkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Dalam pemaparan itu katanya, ada beberapa masukan yang perlu dilengkapi.

Dalam seminar akhir ini pihaknya memaparkan dokumen yang sudah dilengkapi setelah asistensi dari BNPB. Olehnya, pada seminar ini diharapkan banyak masukan. Sehingga, dokumen tersebut menjadi lebih lengkap.

Kemudian KRB ini, akan dilakukan uji legislasi sehingga dijadikan satu nominasi melalui Peraturan Bupati. Sehingga, bisa dijadikan sebagai rujukan untuk pedoman dalam membuat kajian kajian kebencanaan.

Sekaligus menjadi rujukan untuk membuat program program dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.

“Yang dilibatkan itu adalah, pemerintah, masyarakat, lembaga masyarakat, pengusaha, akademisi, dan media. Jadi lima komponen ini harus terlibat dalam penanggulangan bencana,” Pungkasnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin