MAJENE – Hasil assessment yang dilakukan relawan MDMC Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sulawesi Tengah, menemukan bahwa sampai dengan hari ketiga pasca gempa, Senin (18/01), para penyintas di wilayah Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), masih membutuhkan sejumlah bantuan.

“Untuk logistik, Alhamdulillah sudah banyak dan masih terus mengalir dari beberapa lembaga. Yang dibutuhkan saat ini adalah obat-obatan, makanan dan susu bayi, perlengkapan bayi dan anak-anak. Juga bantuan tenda, selimut dan vitamin,” kata Abdul Hanif, Ketua Tim Assessment dan Tanggap Awal yang diutus MDMC PW Muhammadiyah Sulteng ke Mamuju.

Menurut Hanif, tim assessment MDMC Sulteng, berangkat ke Mamuju pada Jum’at (15 Januari 2021) atau selang beberapa jam setelah gempa dengan magnitude 6,2 scala richter mengguncang Mamuju, Majene dan sekitarnya.

“Kami langsung mendapat mandat berangkat ke Mamuju, untuk melakukan pendataan apa saja yang dibutuhkan. Karena belum ada kontak ketika itu, kita spekulasi saja, bahwa yang paling dibutuhkan adalah BBM dan genset, serta pampers bayi. Kita juga diminta untuk melakukan pendampingan, sampai terbentuknya posko,” katanya.

Setiba di Mamuju, pihaknya langsung melapor kepada MDMC PW Muhammadiyah Sulawesi Barat dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Barat, serta melakukan pendampingan pembentukan Poskor.

“Alhamdulillah, teman-teman MDMC Sulbar sudah terlatih dan sangat sigap. Bahkan teman-teman, walaupun belum mendapatkan suplai bantuan, sudah menyalurkan bantuan apa adanya, khususnya penyintas yang ada di lingkungan Pusat Dakwah Muhammadiyah Sulbar, Masjid Fastabiqul Khairaat,” katanya.

Untuk memback-up, pada hari Sabtu, MDMC kembali mengirimkan lima relawan untuk membantu tugas-tugas assessment dan diperbantukan di Dapur Umum yang ada di Poskor.

Selain itu juga membantu tim assessment Poskor MDMC Sulbar, mengunjungi Kecamatan Tappalang dan Malunda, lokasi yang merupakan epicentrum atau pusat gempa. Hasil dari assessment tersebut, kemudian dilaporkan ke Poskor, untuk ditindaklanjuti.

“Ada banyak rekomendasi. Tapi yang paling penting, kami mendapatkan fakta, bahwa banyak penyintas yang masih membutuhkan bantuan, khususnya untuk kalangan bayi, anak-anak dan Lansia,” ungkap Hanif, yang juga Sekretaris PW Pemuda Muhammadiyah Sulteng dan Ketua Majelis Pendidikan Kader Muhammadiyah Sulteng.

Saat ini, relawan Muhammadiyah yang tergabung dalam MDMC terus berdatangan ke Mamuju.

“Saat ini, sedang dalam perjalanan beberapa relawan medis dari Majelis PKU Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Majelis PKU beberapa PWM se-Indonesia, di antaranya dari Jakarta, Yogyakarta dan Sumatera Barat. Sulteng sendiri, saat ini sudah mengirimkan dua gelombang bantuan logistic, dan rencananya mulai Selasa (19 Januari 2021), sudah akan mengirimkan relawan yang nantinya akan ditempatkan di beberapa divisi. Untuk teknis dan distribusi relawan, semuanya kita serahkan ke Poskor dan MDMC PW Muhammadiyah Sulawesi Barat,” tandasnya. (**)