PALU- Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjend) Pengurus Besar (PB) Alkhairaat Ustad Jamaludin Mariadjang menyebut faktor penyebab pemilihan umum (Pemilu) tidak berjalan damai, olehnya sistem pemilu harus diubah total.
“Faktor penyebab itu diantaranya masih sering terjadi money politik di lapangan. Kenapa orang susah dihentikan membeli suara,” kata Jamaludin Mariadjang dalam seminar Harmonisasi Pemilih Dalam Menyongsong Pemilu 2024 diselenggarakan Lembaga Pengembangan Studi Hukum dan Advokasi Hak Asasi Manusia (LPS- HAM) Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Setara Institute For Democracy and Peace di Kafe Pijakan, Jalan Lalove, Kota Palu, Kamis (16/3).
Penyelenggara Pemilupun menurutnya, tidak punya spirit untuk menghambat praktik-praktik money politik.
“Salah satu hal betul-betul tidak bisa dilakukan penyelenggara Pemilu, bagaimana mereka (penyelenggara) punya instrumen bisa menghambat praktik money politik,” katanya.
Selain itu faktor menganggu keseimbangan sistem kepemiluan lainnya, ujar dia, kapitalisasi sudah terjadi didalam urusan-urusan politik.
Pendeta Gede Supradyana mengatakan, ada empat hal menjadi catatanya hingga indeks kerawanan pemilu terjadi diantaranya adanya politik uang, identitas, dinasti dan media sosial (medsos).
“Bila empat hal ini uang,agama,dinasti dan media sosial (digital) berkelindan sekali dalam kontestasi Pilkada dan melihatnya satu hal tidak patut diantisipasi daya destruktifnya luar biasa,” imbuh Dosen Sekolah Tinggi Teologi (STT) Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Tentena.
Rep: IKRAM/Ed: NANANG