PALU – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu menggelar roadmap pengendalian penyakit kusta, di Ruang Rapat Bantaya, Kantor Wali Kota Palu, Kamis (23/10).

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu, dr. Rochmat Jasin Moenawar, mengatakan, penyakit kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.

Berdasarkan data nasional tahun 2024, terdapat 12.798 kasus baru, dengan proporsi kasus anak sebesar 9,33% dan disabilitas tingkat 2 mencapai 5,75%.

Selain itu, lanjut dia, masih terdapat 11 provinsi dan 124 kabupaten/kota yang belum mencapai target eliminasi kusta.

Khusus di Kota Palu, kata dia, kondisi ini juga menjadi perhatian serius.

Pada tahun 2024, tercatat 52 kasus kusta, termasuk 4 kasus pada anak-anak.

Sementara hingga Triwulan III tahun 2025 (Januari–September), terdapat 29 kasus dengan 5 kasus anak.

“Ini menunjukkan bahwa Kota Palu masih termasuk daerah dengan beban tinggi penyakit kusta atau high endemic area,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi ini menjadi tantangan bagi semua pihak untuk memperkuat komitmen dalam menurunkan angka kasus kusta di Kota Palu.

“Percepatan eliminasi kusta menuju target Zero Leprosy 2030 tidak dapat dilakukan hanya oleh sektor kesehatan semata, tetapi membutuhkan sinergi lintas sektor, lintas program, serta dukungan seluruh lapisan masyarakat,” tekannya.

Untuk itu, kata dia, maka elalui kegiatan ini, Pemerintah Kota Palu berharap dapat menyusun Roadmap atau Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengendalian Kusta, yang menjadi pedoman bersama bagi seluruh pemangku kepentingan.

“Dokumen ini akan memuat arah kebijakan, strategi, serta langkah-langkah konkret dalam mempercepat eliminasi kusta di Kota Palu,” katanya.

Rochmat juga menekankan pentingnya memperhatikan aspek sosial dan kemanusiaan dalam upaya pengendalian kusta.

Sejauh ini, kata dia, masih banyak stigma dan diskriminasi yang dialami oleh penyandang kusta dan keluarganya.

“Tugas kita bersama adalah menghapus stigma tersebut, serta memastikan mereka mendapatkan hak yang sama dalam layanan kesehatan, pendidikan, dan kesempatan sosial ekonomi,” tegasnya.

Kegiatan ini dihadiri berbagai unsur terkait, mulai dari jajaran Dinas Kesehatan, perwakilan fasilitas pelayanan kesehatan, hingga lintas sektor yang berperan dalam upaya pengendalian kusta di Kota Palu. ***