PALU- Durian Sulawesi Tengah memiliki kualitas unggul dan bermacam varietas, seperti Montong, Matahari, dan Musangking. Potensi ini menjadikan Sulteng sebagai salah satu daerah sentra durian di Indonesia.

Namun di tengah harapan itu, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Nelson Metubun, mengingatkan adanya ancaman serius, yaitu penyakit bangkalan. Penyakit ini menyebabkan daging buah durian menjadi tawar. Dampaknya, telah menyebabkan sejumlah petani durian di Parigi Moutong menebang pohon durian mereka dan beralih menanam coklat.

“Penyakit bangkalan ini harus diwaspadai apakah karena virus atau kurangnya unsur hara,” terang Kadis Nelson pada acara Pelatihan Ekspor dan Business Matching kepada Packing House (PH) Komoditi Durian di hotel Khas, Rabu (10/9).

Penyakit ini sambungnya, akan berdampak signifikan pula bagi pelaku usaha PH dengan terjadinya penurunan produksi buah durian dari produsen.

“Walaupun banyak PH tapi produksinya malah berkurang,” ungkapnya bahwa kondisi ini dapat menghambat upaya Sulteng menjadi pemain global dalam rantai pasok durian dunia.

Karena itu, Dinas TPH Sulteng telah melakukan upaya-upaya intens meliputi koordinasi ke tingkat pusat yakni Kementerian Pertanian untuk menganalisis sampel pohon yang terinfeksi penyakit bangkalan dan mencari solusinya, serta ke kabupaten untuk pengendalian agar penyebaran penyakit ini tak semakin luas dan merugikan petani, di tengah terbuka lebarnya pintu ekspor langsung durian, dari Sulteng ke Tiongkok.

Di kesempatan yang sama, Kadis TPH yang diamanahi membaca sambutan gubernur dan membuka acara tersebut, menyampaikan apresiasi atas acara yang diinisiasi OJK Perwakilan Sulteng.

Kegiatan ini sebutnya amat strategis dalam memperluas wawasan, meningkatkan kapasitas dan memperluas jejaring kerjasama dalam rangka membawa durian Sulteng tembus pasar dunia.

Terlebih lagi, pelatihan ini berkonektivitas dengan program prioritas BERANI, khususnya BERANI Sejahtera guna memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis potensi unggulan.

“Mari jadikan momen ini titik awal membawa durian Sulawesi Tengah dari kebun rakyat ke meja-meja makan dunia,” dorongnya ke pelaku usaha PH durian.

Sejumlah pelaku usaha PH durian yang hadir juga melakukan Penandatanganan Kerjasama dengan pihak perangkat daerah yakni Dinas TPH, Dinas Pangan dan perbankan guna menjaga mutu bahkan meningkatkan permodalan usaha.

Hadir di acara, Kepala Perwakilan OJK Sulteng Bonny Hardi Putra, Plt. Kadis Pangan Rustam Arifuddin, dan Kasubbag Umum pada Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sulteng Sarmili.***