DONGGALA – Pemerintah Kabupaten Donggala terus berupaya menurunkan angka prevalensi stunting di wilayahnya, dengan fokus utama pada tiga kecamatan yang memiliki angka stunting tertinggi. Kecamatan Banawa, Banawa Tengah, dan Banawa Selatan menjadi prioritas penanganan, dengan upaya kolaboratif antara pemerintah daerah, desa, dan kecamatan.
Salma, Kasubag Keuangan Dinas P2KB Kabupaten Donggala, dalam pernyataannya baru-baru ini mengungkapkan bahwa meskipun ada penurunan sedikit, namun angka stunting di Kecamatan Banawa (26,1%) dan Banawa Tengah (18,7%) masih belum turun signifikan. “Kami berharap angka ini bisa turun di akhir tahun 2024, karena kami sudah melakukan berbagai intervensi, dengan melibatkan OPD yang terintegrasi di kecamatan-kecamatan tersebut,” katanya.
Sementara itu, Kecamatan Banawa Selatan juga menunjukkan angka 19,5% dan diharapkan bisa menurun lebih lanjut. Kolaborasi antara pemerintah desa dan kecamatan dinilai efektif dalam menangani masalah ini.
“Fokus penanganan di tiga kecamatan ini memang sangat penting, karena ketiganya memiliki prevalensi stunting tertinggi di Kabupaten Donggala dibandingkan kecamatan lain,” tambah Salma. Menurutnya, untuk target bebas stunting pada tahun 2024, ada beberapa kecamatan yang sudah menunjukkan kemajuan signifikan, seperti Kecamatan Sirenja yang kini berada di angka 3,4% dan Kecamatan Balaesang dengan 8,7%.
Desa-desa yang sudah bebas stunting juga menjadi bagian dari perhatian. Salah satunya, Desa Sirenja yang setelah tiga tahun berturut-turut menunjukkan angka stunting rendah, kini sudah tidak lagi menjadi bagian dari lokasi stunting (lokus). Desa-desa lain yang akan dipantau lebih lanjut adalah Kecamatan Pinembani, Sojol Utara, dan Tanantovea, terutama Desa Bale yang sebelumnya menjadi lokus stunting.
“Harapan kami di tahun 2025, beberapa kecamatan ini sudah tidak masuk dalam kategori lokus stunting. Pemerintah desa telah banyak berinovasi dalam penanganan stunting, seperti yang terlihat di Desa Bale,” ungkap Salma.
Meskipun target nasional untuk menurunkan prevalensi stunting ke angka 14% mungkin belum tercapai, namun Salma optimis Kabupaten Donggala bisa menurunkan angka stunting secara signifikan. “Di bulan September, prevalensi stunting kita sudah mencapai 17,2%, dan kami berharap bisa menurunkan angka ini menjadi sekitar 15% di akhir tahun ini,” tutupnya.
Reporter: Irma/***