Pentingnya Manajemen Resiko Bencana, Rencana Kontijensi Digelar di Sigi

oleh -
Diklat Penyusunan Rencana Kontijensi bersama Pusdiklat BNPB, BPBD Kabupaten Sigi, Islamic Relief Worldwide dan Konsepsi, bertempat di Aula D'Qalbu Cafe Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Sigi, Desa Kalukubula Kecamatan Sigi Biromaru, Senin (02/08). (IST)

SIGI, – Ketangguhan tak hanya dibutuhkan pada saat terjadi bencana, tetapi penanganan yang tepat dan pemulihan pasca bencana, hingga kerja keras atau gotong royong menjadi tanggung jawab kedepan, untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan penanggulangan bencana, pengintegrasian penanggulangan bencana sebagai prioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, serta dijabarkan kedalam rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Demikian disampaikan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Iskandar Nongtji, saat membacakan sambutan tertulis Bupati Sigi, dalam agenda pembukaan Diklat Penyusunan Rencana Kontijensi bersama Pusdiklat BNPB, BPBD Kabupaten Sigi, Islamic Relief Worldwide dan Konsepsi, bertempat di Aula D’Qalbu Cafe Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Sigi, Desa Kalukubula Kecamatan Sigi Biromaru, Senin (02/08).

BACA JUGA :  Dinas Koperasi dan UMKM Gelar Desiminasi Perlindungan Jamsos bagi Pelaku Usaha

“Begitu pentingnya rencana kontijensi untuk dilakukan. Agar dapat memperkirakan dampak yang terjadi ketika bencana terjadi, dengan lebih siap dan mengurangi resiko bencana pada korban jiwa,” kata Iskandar.

Menurutnya, penyusunan rencana kontijensi merupakan salah satu dari berbagai rencana yang digunakan dalam siklus manajemen risiko. Perencanaan kontijensi dilakukan ketika terdapat potensi untuk terjadinya bencana atau pada tahap aktivitas kesiapsiagaan.

“Penyusunan rencana kontijensi ini dilakukan secara besama antar lembaga dan pelaku penanggulangan bencana. Baik pemerintah maupun non pemerintah,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Balai Bahasa Sulteng Angkat Karya Masyudin Masyuda di Bulan Bahasa 2024

Dirinya menambahkan bahwa, bencana banjir akan menimbulkan dampak yang luas. Terutama aktivitas sosial, sehingga ke masalah ekonomi masyarakat.

“Dengan digelarnya kegiatan, ini akan tersusun prosedur tetap terkait dengan penanganan bencana. Sehingga bila terjadi bencana, kami selaku unsur pemerintahan, dalam hal ini pihak BPBD selalu siap, dalam menghadapinya dengan tujuan menyelamatkan warga masyarakat,” tuturnya.

Acara tersebut akan berlangsung selama lima hari. Di acara pembukaan dihadiri Fami Rahmatna, selaku Area Coordinator Sulawesi Tengah, sekaligus panitia dalam acara itu. Serta para peserta Diklat dari beberapa utusan OPD dan lembaga.

BACA JUGA :  Sulteng Telah Raih Empat Medali di PON XII

Reporter: Hady