PALU – Berbagai produsen penjualan sepeda di Kota Palu tengah lagi naik daun. Pasalnya masyarakat secara umum melirik sepeda sebagai salah satu aktivitas utama selama masa pandemi covid 19. Hal itu bahkan memicu peningkatan permintaan konsumen pada sejumlah toko sepeda di Kota Palu, yang jika dirata-ratakan melebih dari 70 persen.
Sejak pemerintah mulai menerapkan Pembatasan Berskala Besar (PSBB), salah satu Pemilik Toko Sepeda di Palu Vivi Olivia mengatakan, dalam sehari dapat menjual 10 sampai 15 unit sepeda berbagai jenis bahkan lebih, dengan omset keuntungan mencapai puluhan juta rupiah.
Salah satu jenis sepeda yang paling banyak diburu, oleh konsumen dari berbagai kalangan usia dalam maupun luar Kota Palu, adalah jenis sepeda lipat. Terdiri dari beberapa merk, sepeda lipat di Toko Sepeda Palu dihargai mulai dari Rp2 Juta sampai Rp16 Juta.
Sedangkan sepeda anak, sepeda balap dan sepeda gunung, tak terlalu menghasilkan keuntungan yang besar sebagaimana sepeda lipat.
“Meski lagi trend tapi harganya tetap sama dari sebelum jadi tren. Tetap seperti ini harganya,” ujar Vivi kepada MAL, Kamis (27/8).
Meski begitu, lanjut Vivi, penjualan sepeda saat ini kian menurun, dalam sehari tersisa empat sampai enam unit saja yang terjual.
Hal itu dinilainya karena tren bersepeda tersebut adalah situasional. Momentum peningkatan bersepeda sejak awal di akuinya, dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah untuk mengimbau masyarakat tetap menjaga pola hidup sehat.
Namun sejak memasuki era normal baru, serta banyak masyarakat yang kembali melakukan aktivitas utamanya dan mulai berkantor lagi, membuat penjualan sepeda kini menurun.
Mengantisipasi penurunan yang tengah berlangsung, Toko Sepeda Palu yang turut menjual berbagai aksesoris sepeda itu juga membuka pelayanan penjualannya secara online via Instagram dan Tokopedia.
Reporter: Faldi
Editor: Nanang