PALU – Sejumlah penjual ikan di Pasar Inpres Manonda, Palu Barat, meminta aparat keamanan untuk mengawal mereka mengambil dagangannya di dalam pasar.
Pedagang khawatir, jualan mereka berupa ikan, cumi-cumi dan udang yang ditinggal di dalam pasar akan membusuk.
Para penjual sengaja meninggalkan area pasar karena adanya keributan antara warga dan pedagang di lokasi tersebut.
Hj A, salah seorang penjual ikan di Pasar Inpres Manonda,, mengatakan, saat ini penjual ikan di dalam maupun di luar pasar tidak ada yang berani menggelar dagangannya sejak pagi tadi.
“Kami minta kepada aparat Pol PP atau TNI/Polri dapat memberikan pengawalan kepada kami untuk mengambil jualan kami di dalam pasar karena jika dibiarkan ikan-ikan itu akan membusuk. Apalagi udang, cepat sekali busuk kalau dibiarkan kami bisa rugi kasihan,” keluhnya.
Ia mengatakan, kekacauan itu berawal ketika di hari Jumat kemarin, salah seorang pemilik warung dalam pasar yang berdekatan dengan penjual ikan, kehilangan tabung gasnya.
“Ibu pemilik warung itu melihat dengan mata kepalanya gas diambil oleh bapak-bapak, badan gemuk dan sedikit pendek. Dia lihat mukanya karena saat dia lagi memasak. Waktu dikejar, tidak ditemukan pelakunya,” ujar Hj A.
Menurutnya, cekcok kembali terjadi di Sabtu pagi antara kuli angkut dengan penjual ikan. Kuli angkut yang tidak terima, melaporkan kepada teman-temannya yang berada di sekitar Jalan Kacang Panjang.
“Sehingga mereka bersatu pergi ke tengah pasar ke tempat penjual ikan melakukan perlawanan,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Pol-PP Kota Palu, Nathan Pagasongan, belum merespon WhatsApp yang dikirimkan awak media ini.
Reporter : Irma
Editor : Rifay