Ketika Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI) mengumumkan bahwa Pertumbuhan Ekonomi Indonesia berada di angka -3,49 % di Triwulan III 2020 dalam rilis 5 November 2020, maka secara resmi Indonesia masuk pada jurang resesi. Hal ini dikarenakan pada Triwulan sebelumnya, yaitu Triwulan II 2020 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia berada di angka -5,32 %. Secara teori maka Indonesia termasuk Negara yang terperosok ke jurang resesi. Dalam ekonomi makro, Resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika Produk Domestik Bruto (GDP) menurun, atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Indonesia sebagai Negara yang resmi resesi tentu memiliki beberapa dampak ikutan, salah satunya adalah peningkatan jumlah angka pengangguran. Dan sesuai dengan data BPS RI tahun 2020, jumlah angka pengangguran di Indonesia pada bulan agustus 2020 sebesar 7,07% naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 5,23% dari jumlah angkatan kerja di Indonesia. Dengan kata lain bahwa ada 9,77 juta orang menganggur di Indonesia pada tahun 2020 dari total angkatan kerja di Indonesia yang berjumlah 138,22 orang ditahun yang sama.
Pengusaha, khususnya pengusaha muda sebagai salah satu aset kekuatan ekonomi bangsa haruslah berperan sebagai Katalisator (seseorang yang menyebabkan terjadinya perubahan) yang bisa membangkitkan kembali geliat perekonomian Indonesia seperti sebelum adanya resesi. Karena peran pengusaha sangat dibutuhkan saat ini, disamping peran Negara. Di tangan para pengusaha dititipkan nasib para karyawan yang hari ini banyak terkena dampak PHK atau dirumahkan, serta di pundak para pengusaha pula juga dititipkan pembukaan lapangan kerja baru yang seluas-luasnya bagi para angkatan kerja di negeri ini yang tentu sangat membutuhkan pekerjaan. Hal ini tidaklah berlebihan, karena resesi menyebabkan banyak perusahaan yang tutup akibat tidak dapat menutupi pengeluaran yang tidak sesuai dengan pemasukan yang didapat saat ini.
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sebagai salah satu asosiasi pengusaha yang menaungi talenta-talenta muda berbakat yang super membanggakan di dunia usaha, haruslah menyikapi kondisi ini dengan mencoba melihat peluang yang ada. Peluang tersebut diantaranya adalah dengan memanfaatkan Program pemerintah dalam paket Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sangat besar nilainya yaitu Rp 695,2 Triliun, jumlah yang sangat fantastis tentunya, dan dari angka tersebut, porsi untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berjumlah 123,47 Triliun yang sampai bulan September 2020 baru terealisasi sebesar Rp 52,09 Triliun atau sekitar 36,6 % . PEN dikucurkan pemerintah guna menstimulan dunia usaha khususnya UMKM agar tetap bertahan dan bahkan bangkit di tengah keterpurukan ekonomi Dunia dan Nasional saat ini, karena kita ketahui bersama bahwa Indonesia bukan satu-satunya Negara yang terkena resesi, masih banyak Negara lain yang juga terkena resesi akibat hantaman badai Covid-19, diantaranya adalah Singapura, Malaysia, Philipina dan Thailand di Kawasan ASEAN.
Untuk Sulawesi Tengah, dana PEN yang telah dikucurkan sampai Juli 2020 oleh Bank Mandiri sebesar Rp 54,1 miliar dan BRI sebesar Rp 23,02 miliar dan masih akan terus bertambah sampai akhir tahun 2020. Peran HIPMI daerah Sulawesi Tengah tentunya sangat dinantikan oleh semua pihak, terutama pemerintah yang merupakan mitra strategis dari organisasi profesi ini, dalam rangka menggerakkan sektor rill agar berputar dinamis yang berimplikasi pada bangkitnya Ekonomi Sulawesi Tengah yang pada triwulan III 2020 tumbuh sebesar 2,82 % secara Year on Year (Y-o-Y).
HIPMI Sulawesi Tengah harus mampu menjadi Katalisator yang mendorong pengusaha-pengusaha muda di dalamnya untuk berkreativitas dan berinovasi dalam berbagai sektor, bisa di sektor pertanian, sektor industri, sektor konstruksi, sektor keuangan, sektor penyediaan makan dan minum, sektor informasi dan komunikasi, sektor perdagangan besar dan eceran, sektor real estate dan masih banyak lagi. Mudah-mudahan para pengusaha muda Sulteng khususnya yang tergabung dalam HIPMI Sulawesi Tengah dapat menangkap peluang yang ada di Sulawesi tengah dalam rangka mendorong pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tengah, karena pengusaha muda merupakan salah satu, bahkan bagian terbesar di garda terdepan dalam menggerakkan ekonomi Sulawesi Tengah, semoga….
Penulis : Mohamad Rivani, S,IP, M.M (Pemerhati masalah Sosial Ekonomi Sulawesi Tengah)