Pengurus FKMII Kota Palu Dikukuhkan Walikota

oleh -
Walikota Palu, Hidayat (kiri) mengkuhkan pengurus FKMI Kota Palu di Lapangan Vatulemo Kota Palu, Kamis (27/09) malam. (FOTO : IST)

PALU – Pengurus Forum Komunikasi Muallaf Indonesia (FKMI) Kota Palu resmi dilantik oleh Walikota Palu, Hidayat diselah-selah kegiatan Siga merah Bershalawat, yang dilaksanakan di Lapangan Vatulemo Kota Palu, Kamis (27/09) malam.

Ketua FKMII Kota Palu, Henita Pangkey ditemui usai pelantikan mengaku besyukur atas pelantikan itu. Dia menuturkan, pasca pelantikan akan kembali merumuskan program kerja bersama pengurus lainnya.

“Kita semua pengurus rapat dulu untuk membicarakan penguatan program kerja kedepan,”akunya.

Karena menurutnya, sebelum dilantik FKMII sudah memiliki sejumlah program dan telah dilaksanakan. Program yang sementara berjalan diantara, belajar mengaji yang dilaksanakan setiap malam minggu, senin, selasa Pukul 19.30 Wita yang bertempat di rumah Walikota Palu, Hidayat.

BACA JUGA :  Suara Senyap Pemuda Palu di Depan Gedung DPRD Sulteng

Selanjutnya, aksi bersih-bersih sudah dua minggu berjalan, yang dilaksanakan setiap hari minggu di Taman Nasional depan Gedung Juang. Program itu merupakan bentuk dukungan FKMII kepada pemerintah kota yang berkomitmen memerangi sampah.

Dipenghujung, wanita asal Manado itu menerangkan bahwa, dirinya akan mengusulkan juga kepada pengurus lain, untuk memasukan program khursus memandikan jenazah dalam program jangka panjang FKMII.  Untuk memaksimalkan program itu, direncanakan akan meminta dukungan dari Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palu.

BACA JUGA :  Pemilik Kios Dilarang Jual Gas LPG 3 Kilogram

“Kita melihat saat ini yang memandikan jenazah itu hanya orang-orang tua, sehingga saya menganggap perlu dilakukan regenerasi,”tandasnya. (YAMIN)

 

Tentang Penulis: Fauzi Lamboka

Gambar Gravatar
Profesi sebagai jurnalis harus siap mewakafkan diri untuk kepentingan publik. Menulis merupakan kebiasaan yang terus diasah. Namun, menulis bukan sekadar memindahkan ucapan lisan ke bentuk tulisan. Tetapi lebih dari itu, mengabungkan logika (akal), hati (perasaan) untuk medapatkan rasa, yang bisa diingat kembali di hari esok.