PALU – Kelompok paduan suara MI Alkhairaat Toro Desa Toro Kecamatan Kulawi, tampil memukau penonton di malam ke dua panggung Milad Alkhairaat ke -98, di Kompleks Alkhairaat Pusat, Sabtu (27/9).

Para siswa yang duduk di bangku kelas 3 hingga 6 MI itu, membawakan tiga lagu sekaligus. Namun yang menjadi perhatian semarak saat menyanyikan lagu Mars Alkhairaat, dengan tampilan yang berbeda dengan semangat.

Penonton yang memenuhi tenda dan yang berada dekat panggung pun menyanyikan bersama sambil mengepalkan tangan.

“Sorak-soraklah Alkhairaat hiduplah, terlindung dalam sinar kemajuannya. Moga-mogalah Alkhairaat hiduplah, sentosalah selama-lamanya.” Demikian bait salam mars Alkhairaat tersebut.

Ketua Umum (Ketum) PB Alkhairaat Habib Mohsen Alaydrus, Sekjen PB Alkhairaat Jamaludin Mariajang, Pembina Banaat Alkhairaat Syarifah Zahra bin Yahya, istri Ketua Utama Alkhairaat dan Ketum PP WIA Syarifah Saihun Abdillah Aljufri, ikut mengepalkan dan menggerakkan tangan mengiringi lagu tersebut.

Kepala MI Alkhairaat Toro Ustdzah Dewi Sartika yang ditemui, mengatakan, sejak disampaikan akan ada pagelaran di acara Milad Alkhairaat, dirinya langsung memulai mematangkan lagu-lagu yang akan dinyanyikan.

“Alhamdulilah anak-anak kami tampil dengan baik dan telah menghibur keluarga besar Alkhairaat yang hadir di acara ini,” terangnya.

Dewi menambahkan bahwa, dari anak-anak yang tampil tersebut, terdapat siswa non muslim. Siswa tersebut tidak canggung, serta diizinkan orang tuanya untuk tampil di acara Alkhairaat.

Kecamatan Kulawi lanjutnya, diketahui mayoritas non muslim (umumnya Kristen), namun MI Alkhairaat terbuka bagi siapapun yang ingin belajar, tidak memilih siapa dan agama apa. Hal itu untuk kemajuan bangsa.

Sementara Ustadzah Nurlia yang membina siswa-siswi dalam pelatihan itu mengatakan, tidak hampir satu bulan untuk mengajar siswa menghafal lagu-lagu yang ditampilkan, namun ada satu lagu dilatih dalam satu pekan saja.

“Kalau menghafal lagu mungkin tidak terlalu sulit bagi anak-anak kami, namun yang agak sulit menanamkan mereka kepercayaan untuk tampil tidak gerogi. Apalagi pentas di panggung sebesar ini dan dinonton banyak orang,” kata Nurlia.

Saat tampil di panggung, dia mengamati, anak-anak tidak gerogi, justru pembina dan guru-guru yang hadir menonton yang gerogi.

“Kami bersyukur anak-anak kami bisa tampil di acara Milad Alkhairaat yang sungguh luar biasa. Dan insya Allah tahun depan, bila masih di beri kesehatan dan kesempatan MI Alkhairaat Toro akan tampil lagi lebih baik,” ungkapnya.

Menurutnya, ada dua pembina lagi yang selama ini selalu memberikan arahan yakni, Ustadzah Wilda dan Ustadzah Fatmawati.