SIGI – Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten (KPAK) Sigi, melakukan penguatan kepada Warga Peduli Aids (WPA) dan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) tingkat desa, di Aula Eks Kantor Bappeda Sigi, Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, Senin (26/09).
Penguatan pada kelompok WPA dan KDS tersebut, untuk memaksimalkan kerja-kerja dalam pemahaman dan pencegahan HIV-AIDS, menuju three zero tahun 2023. Di mana pada tahun tersebut, tidak ada lagi HIV-AIDS.
“Dalam artian, tidak ada lagi kasus baru yang muncul, yang mana para kader sudah melakukan pendeteksian serta pencegahan terhadap Aids,” kata Sekretaris KPAK Sigi, Hasiaty Ponulele.
Di hadapan para peserta yang merupakan perwakilan dari desa itu, Hasiaty menambahkan bahwa, persoalan Aids merupakan hal yang menjadi tanggung jawab bersama, dan perlu perhatian dalam penanganannya.
Lanjutnya, keberadaan WPA, memiliki peran penting di tengah-tengah masyarakat, dalam memberikan pemahaman tidak hanya kepada mereka yang terdampak Aids, dalam penanganan penyembuhannya, namun juga pada masyarakat sekitar untuk tidak melakukan diskriminasi.
“Jadi salah satu peran WPA memberikan pemahaman pada masyarakat, agar mereka yang terkena Aids untuk tidak menjauhinya, sebab hal tersebut tidak menular dalam pergaulan sehari hari, akan tetapi yang perlu di waspadai virusnya”kata Hasiaty juga sebagai pemateri di kegiatan tersebut.
Lanjut dia, ada beberapa gejala bagi mereka yang terkena HIV-Aids di antaranya, sering diare, sakit tenggorokan dan sering berkeringat. Bila ada kelurga atau kerabat yang mengalami hal itu, segera lakukan pemeriksaan sehingga secepatnya dilakukan penanganan dengan memberikan obat.
Pertemuan yang bertemakan “tingkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pengendalian HIV – Aids di Kabupaten Sigi menuju three zero 2023 itu”, juga dilakukan dialog.