SIGI – Sejumlah warga menempati hunian sementara (huntara) di Dusun III Desa Rogo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, mengeluhkan belum adanya aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
“Sejak tiga bulan lalu menempati huntara belum ada aliran listrik yang masuk,” kata salah satu penghuni huntara, Fitri (56), Rabu (20/03).
Fitri mengatakan, bila menjelang malam, wilayah sekitar huntara gelap. Sementara di siang hari mereka merasakan kepanasan karena kipas angin tidak bisa digunakan.
Selain tidak ada aliran listrik, selama tiga bulan terakhir ini, pihaknya juga tidak lagi mendapatkan bantuan sembako.
“Untuk hidup hari-hari, kami mencari buah kelapa untuk dibuat kopra lalu dijual,” ungkap ibu lima anak itu.
Warga lainnya, Noviyanti (30), mengatakan, jika siang hari, dirinya terpaksa membawa anak balitanya keluar rumah, sebab suhu dalam huntara sangat panas.
Dari pantauan media ini, dalam lokasi huntara tersebut tidak terdapat dapur umum, sarana air bersih dan sarana MCK. Untuk membuang hajat, warga terpaksa mencari sungai kecil di sekitar dan ketika hendak memasak, warga melakukannya di luar rumah.
Seperti yang dilakukan Hartati (32), dia terpaksa memasak di luar menggunakan kayu api, sebab ketika pindah ke huntara, mereka tidak dibekali dengan kompor gas.
“Ini baru beli beras sebab bantuan sembako sudah tidak ada lagi,” ujarnya.
Sampai sekarang, kata dia, pihaknya masih sangat berharap bantuan, sebab belum ada pekerjaan yang bisa menghasilkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Di Desa Poi, sebagian warga masih tinggal di tenda-tenda pengungsian. Sekitar belasan kepala keluarga yang bertahan di tenda pengungsian, sisa dari 270 kepala keluarga yang mengungsi di awal gempa.
Salah satu warga Desa Poi, Dewi (58), mengatakan, ada huntara tapi masih tahap pembangunan dan ditarget rampung sebelum bulan puasa. (IKRAM)