PALU – Sebuah video penggerebekan aparat kepolisian  viral di media sosial menghebohkan warga Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu. Dalam video berdurasi 2 menit 30 detik tersebut, tampak sejumlah warga berusaha menghadang petugas saat melakukan penggerebekan di kawasan permukiman.

Aksi tersebut bahkan sempat memanas ketika mobil taktis milik Satbrimob Polda Sulteng dilempari hujan batu oleh massa warga setempat.

Kejadian tersebut terjadi di Kelurahan Kayumalue, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu. Rekaman  beredar luas di berbagai platform sosial media memperlihatkan situasi tegang antara aparat kepolisian dan sekelompok warga  diduga berusaha menghalangi proses penangkapan.

Menanggapi beredarnya video tersebut, Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol Djoko Wienartono, membenarkan bahwa kejadian dalam video tersebut merupakan bagian dari hasil pengembangan terhadap diduga bandar narkoba.

“Iya benar, pada Kamis (23/10/2025) kemarin jajaran Satbrimob Polda Sulteng diminta melakukan bantuan pengamanan oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Gorontalo dalam pengembangan kasus narkoba di Kelurahan Kayumalue, Palu Utara,” ujar Djoko.

Menurut  Djoko, penggerebekan tersebut merupakan hasil kerja sama lintas Provinsi antara Polda Gorontalo dan Polda Sulteng. Dalam operasi tersebut, data sementara aparat berhasil menangkap satu orang perempuan inisial SW diduga sebagai bandar narkoba, serta sejumlah barang bukti berupa sabu dan uang tunai.

“Saat proses penangkapan berlangsung, situasi di lapangan sempat menegangkan karena ada perlawanan dari beberapa warga  tidak terima. Namun, petugas berhasil mengendalikan keadaan tanpa korban jiwa,” jelasnya.

Saat ini, tersangka bersama barang bukti telah diamankan untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Pihak kepolisian juga tengah melakukan pengembangan guna menelusuri jaringan narkoba yang diduga memiliki koneksi lintas provinsi.

Polda Sulawesi Tengah mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh berbagai isu  beredar di media sosial. Pihak kepolisian menyesalkan adanya tindakan perlawanan dari sejumlah warga terkesan membela pelaku penyalahgunaan narkoba.

“Narkoba adalah musuh bersama karena dampaknya sangat merusak, terutama bagi generasi muda penerus bangsa. Kami berharap masyarakat justru bisa mendukung langkah kepolisian dalam memberantas jaringan peredaran narkoba, bukan sebaliknya,” tegas Djoko.

Ia menambahkan, masyarakat diminta selalu berpikir jernih dan menyerahkan sepenuhnya penegakan hukum kepada aparat berwenang.

“Mari bersama kita ciptakan lingkungan aman, bebas dari narkoba, dan mendukung masa depan generasi bangsa lebih baik,” pungkasnya.**