PALU – Empat partai politik (parpol) pengusung pasangan Gubernur/Wakil Gubernur Sulteng, Longki Djanggola/Sudarto pada Pilgub lalu, akan membahas kembali nama calon wakil gubernur (wagub) yang bakal menggantikan posisi almarhum Sudarto.
Empat parpol koalisi tersebut adalah Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Gubernur Sulteng, H. Longki Djanggola, ditemui di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, usai menjadi inspektur upacara Hari Amal Bhakti (HAB) ke-72, Rabu (03/01), mengaku, pada pertemuan partai pengusung sebelumnya, telah diusulkan dua nama, yakni Faisal Mang dan Syaifullah Djafar.
Saat ini, Faisal sedang menjabat Asisten Administrasi Pemerintahan, Hukum dan Politik. Sementara Syaifullah Djafar sebagai Kadis PU Bina Marga Provinsi Sulteng.
“Saya sebagai gubenur mengusulkan Faisal Mang dan Pak dr. Anshayari Arsyad, tapi partai lain menghendaki yang lain. Tapi tidak apa-apalah, kan itu baru usulan untuk disetujui tapi kalau tidak disetujui tidak apa-apa. Kemarin kita rapat usulan saya diambil satu, usulan mereka diambil satu jadi dikawinkanlah nama itu,” katanya.
Longki menambahkan, meski sudah mengerucut di dua nama tersebut, tetapi belum pasti karena masih akan dilakukan kembali pertemuan internal partai pengusung.
‘Itu belum fix karena kami akan melakukan rapat lagi minggu malam,” singkatnya sambil berlalu.
Pembahasan mengenai nama-nama yang menggantikan posisi Sudarto, sudah berlangsung lama. Kali ini, pembahasan akan kembali dilakukan setelah sebelumnya sempat mengalami kebuntuan di internal partai koalisi, perihal nama bakal calon yang diusulkan untuk dibahas di DPRD setempat.
Awalnya, tiga partai, yakni Gerindra, PKB dan PBB sudah memasukkan nama Hidayat Lamakarate (sekarang Sekprov) dalam bursa pencalonan. Sementara satu partai lainnya, yakni PAN, juga membawa nama Ketua DPW-nya, Oskar Paudi untuk dibahas.
Bersama Oskar, DPP PAN juga merekomendasikan nama Hidayat Lamakarate.
Namun, jika mengacu pada tata tertib yang telah dirumuskan panitia khusus (pansus) DPRD, nama-nama ini tentu belum bisa diusulkan. Sebab, pihak DPRD hanya mau membahas dan memilih, manakala hanya ada dua nama yang masuk.
Karena PAN bersikukuh tetap mempertahankan Oskar, dan tiga partai lainnya juga tetap pada pendirian untuk mengusulkan nama Zainal Daud, maka berakhir dengan kebuntuan.
Alhasil, sampai hari ini, Provinsi Sulteng hanya dipimpin oleh Longki Djanggola seorang diri, tanpa Wagub. (YAMIN/RIFAY)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.