SIGI – Pengerjaan sejumlah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Alkhairaat di Kabupaten Sigi, yang mangkrak yang dipekerjakan kepada PT. Sentra Multikarya mendapat kecaman dari Sekjend Pengurus Pusat Himpunan Pemuda Alkhairaat (PP- HPA) Taufik Lasenggo, Senin (08/11).
HPA meminta agar perusahaan tersebut bertanggung jawab untuk menyelesaikan sejumlah pembangunan MTs Alkhairaat tersebut. Selain itu meminta pihak aparat untuk melakukan pengusutan atas persoalan tersebut.
“Persoalan ini tidak bisa dibiarkan dan apalagi pengerjaan bangunan MTs tersebut dilakukan sejak tahun 2020 lalu, sampai saat ini pengerjaan yang dilakukan itu tidak selesai,” ujarnya kesal.
Dirinya bersama sejumlah pengurus HPA telah melakukan komunikasi pada pihak-pihak tertentu, untuk mencari tahu terkati terhentinya pengerjaan bangunan MTs Alkhairaat di Kabupaten Sigi. Akan tetapi pihak madrasah juga tidak mengetahuinya, dan secara tiba-tiba proyek yang konon menggunakan anggaran Bank Dunia itu terhenti tanpa ada komunikasi dari pihak perusahaan.
Tentunya dalam hal itu lanjutnya, sejumlah MTs Alkhairaat merasa dirugikan karena bangunan yang sudah terlanjur diperbaiki, tapi tidak selesai. Dengan kondisi itu secara langsung proses belajar mengajar juga akan terganggu.
“Sekali lagi secara pribadi dan lembaga mengecam pihak perusahaan yang sudah mentelantarkan bangunan madrasah yang dikerjakan. Meminta pihak pihak berwenang melakukan penulusuran atas persolan ini, sebab dana yang dikelola tidak sedikit nilainya,” tegas Taufik.
Perlu diketahui, sejumlah madrasah yang diduga molor di Kabupaten Sigi itu antara lain, pembangunan di MTs Alkhairaat Bobo, MTs Alkhairaat Desa Kaleke, MTs Alkhairaat Desa Balamoa, MTs Alkhairaat Desa Bangga, dan MTs Alkhairaat di Desa Pombewe.
Reporter: Hady
Editor: Nanang