MOROWALI- Sistem pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Morowali, dinilai salah satu yang terbaik di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Atas pertimbangan itulah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Tojo Una-una memilih Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Morowali sebagai tempat berguru optimalisasi PAD.
Studi banding dilaksanakan Tojo Una-una ke Bappenda Morowali untuk mencari referensi dan menambah pengetahuan atau wawasan, dalam rangka meningkatkan PAD sehingga dapat mendongrak realisasi APBD Tojo Una-una.
Rombongan studi Tojo Una-una sebelumnya diterima langsung Bupati Morowali, Taslim. Saat tiba di kantor Bappenda Morowali, tim studi banding Tojo Una-una menggagas kerja sama di bidang investasi.
Tim studi banding Tojo Una-una kagum dengan keberhasilan Pemkab Morowali dalam mengoptimalisasikan perolehan PAD di wilayahnya.
Terkait dengan kunjungan tersebut, Kepala Bappenda Morowali, Harsono Lamusa, didampingi sejumlah stafnya, menyambut baik kedatangan peserta studi banding dari Pemkab Tojo Una-una di kantornya.
“Alhamdulillah, kami di Bappenda Morowali selalu berikhtiar bekerja keras untuk kesejahteraan masyarakat, ini sesuai arahan dan petunjuk dari Bapak Bupati. Terima kasih kepada rombongan studi banding dari Tojo Una-una yang telah memilih daerah kami sebagai lokasi kunjungan,” ucap Harsono.
Harsono mengatakan, beberapa hari lalu, Bappenda Morowali juga menerima kunjungan dari Pemkab Konawe Selatan dan Pemkot Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Berselang setelah itu Pemprov Sulsel dan Sulteng menyusul berkunjung ke Morowali, dengan agenda yang sama yakni studi banding.
“Tahun 2021 ini, PAD Morowali ditargetkan sebesar Rp.388 miliar, dan sukses terealisasi 100%. Sudah banyak daerah melirik Morowali sebagai tempat penyelenggaraan studi unding untuk meningkatkan perolehan PAD-nya,” kata Harsono.
Reporter: Harits
Editor: Nanang