PALU – Sebanyak 26.819 personel gabungan TNI-Polri dan Linmas dikerahkan untuk mengamankan tahapan Pemilu sampai hari pemungutan dan penghitungan suara, 17 April 2019 mendatang di Sulteng.

Jumlah personel tersebut, masing-masing 4.437 dari Polri, bantuan dari TNI sebanyak 4.000-an personel dan Linmas sebanyak 18.382 orang.

“Mereka akan mengamankan 9.189 TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang tersebar di 13 kabupaten/kota,” ujar Brigjen Pol. Lukman Wahyu Hariyanto, usai apel kebangsaan dengan sandi Operasi Mantap Brata, di Lapangan Vatulemo Palu, Jumat (22/03).

Dia menegaskan kepada semua personel pengamanan TPS agar dapat bersosialisasi dengan masyarakat, mempelajari kerawanan dan dapat berkoordinasi dengan semua pihak guna menciptakan suasana aman dan konduisif.

“Pahami bahwa tugas pengamanan pemilu serentak ini adalah kehormatan dan kebanggaan yang tidak dapat dinilai dengan apapun, sekaligus menjadi amal ibadah yang akan mendapatkan balasan pahala dari Tuhan Yang Maha Esa bila dilaksanakan dengan tulus ikhlas,” katanya.

Di jajaran Polda Sulteng, apel gelar pasukan melibatkan kekuatan sebanyak 2.381 personel dari Polda Sulteng, Polres Palu, Korem 132/Tadulako, Damkar, Satpol PP, Linmas, Satpam, FPK, Senkom, FKUB, Banser, Menwa, Pramuka dan Da’i Kamtibmas.

Di Parigi Moutong (Parimo), Polres setempat juga melakukan apel gelar pasukan di hari yang sama.

Tujuannya sama, yakni dalam rangka pengamanan menghadapi pemilu, lebih khusus memperkuat pengamanan di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu.

Menurut Kapolres Parimo, AKBP Zulham Effendi Lubis, wilayah tersebut masuk dalam kategori cukup rawan sehingga pengamanannya berbeda dengan TPS lainnya di Kabupaten Parimo.

“Ini sudah kami koordinasikan bersama Polda sehingga akan diperkuat dengan pasukan Tinombala,” jelasnya.

Dia menambahkan, Bawaslu dan Polri sudah memetakan kerawanan sejumlah wilayah di Kabupaten Parimo, dengan tiga kriteria, yakni rawan biasa, rawan dan cukup rawan.

Khusus di Kecamatan Sausu terdapat satu desa sulit, dua desa terpencil. Kemudian tiga TPS sulit dan 10 TPS terpencil.

“Personel yang akan kita libatkan nantinya dari sebanyak 391 dan kita sudah ajukan untuk penambahan sebanyak 602 personel, termasuk di dalamnya 60 personel TNI,” tutupnya. (MAWAN/FALDI)