PALU – Sepanjang tahun 2021, Pengadilan Negeri (PN) Klas IA/PHI/Tipikor Palu memeriksa dan menyidangkan 985 perkara, meliputi perkara pidana umum (Pidum), pidana khusus (Pidsus), perdata serta perkara hubungan industrial (PHI).
Jumlah perkara kali ini mengalami tren kenaikan dari tahun 2020 sebelumnya, berjumlah 916 perkara.
“Tahun 2021 untuk perkara pidum sebanyak 630 perkara, terdiri dari pidana biasa (dewasa) 614 perkara dan praperadilan 16 perkara. 630 perkara tidak termasuk perkara lalu lintas (tilang),” kata Juru Bicara Pengadilan Negeri Kelas 1 A PHI/Tipikor/Palu, Zaufi Amri di Palu, Kamis (30/12).
Ia menguraikan, perkara pidsus berjumlah 81 perkara, meliputi perkara pidana anak sebanyak 13 perkara dan tindak pidana korupsi (Tipikor) 68 perkara.
Kemudian perkara perdata umum, lanjut dia, yang teregister berjumlah 253 perkara. Ke 253 perkara tersebut meliputi, gugatan 118 perkara, permohonan 108 perkara, gugatan sederhana 26 perkara serta gugatan bantahan satu perkara.
Sementara PHI yang masuk perdata khusus sebanyak 21 perkara.
Ke 985 perkara yang diperiksa dan disidangkan tersebut, lanjut Zaufi, sebagian besar telah putus (vonis). Tentu masih ada dalam proses sidang, serta ada dalam proses hukum banding di Pengadilan Tinggi maupun kasasi di Mahkamah Agung.
“Perkara yang masih sidang tentunya persidangannya ‘menyeberang’ tahun 2022,” tutup Zaufi.
Diketahui, tahun 2020 perkara yang diperiksa dan disidangkan PN Klas IA/PHI/Tipikor Palu berjumlah 916 perkara.
Perkara Pidum berjumlah 556 perkara, terdiri dari pidana biasa 551 perkara dan praperadilan lima perkara. Perkara Pidsus berjumlah 72 perkara, meliputi perkara pidana anak sebanyak 33 perkara dan Tipikor 39 perkara.
Perkara perdata umum sebanyak 252 perkara, meliputi gugatan 125 perkara, permohonan 89 perkara, gugatan sederhana 37 perkara serta gugatan bantahan satu perkara. Sementara PHI sebanyak 36 perkara. (IKRAM)