PALU – Ketua Kwartir Ranting (Kwarran) Gerakan Pramuka Palu Selatan, Kariyono membuka Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) di SD Inpres Petobo, sekaligus melantik pengurus gugus depan wilayah IX Palu Selatan, akhir pekan lalu.
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala UPTD wilayah Kecamatan Palu Selatan Ambotuwo, serta sejumlah Kepala SD yang tergabung dalam pengurus gugus depan wilayah IX Palu Selatan.
“Pendidikan kepramukaan perlu diketahui para kakak-kakak pengurus gugus depan, sesuai peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud RI) Nomor 63 Tahun 2014, pendidikan kepramukaan pada kurikulum 13, masuk pada kegiatan pendidikan ektrakulikuler wajib,” ujar Kariyono.
Kata dia, pendidikan kepramukaan ini diharapkan agar peserta didik menjadi generasi yang benar-benar mempunyai sikap yang bisa dipertangungjawabkan, serta mempunyai keterampilan sebagai generasi yang akan datang.
“Kemarin saya mencoba bertanya dengan siswa pengalang di sekolah, ternyata masih banyak yang tidak mengetahui persis lambang pramuka yakni tunas kepala, seharusnya mereka ketahui makna dari lambang pramuka tersebut,” katanya.
Kariyono menjelaskan, tunas kepala ini diharapkan tunas itu akan tumbuh, kenapa diambil lambang tunas kelapa?, karena jarang sekali tunas kepala itu tumbuh dengan batang yang bengkok. Bisa dicari dari seribu pohon kelapa, mungkin hanya satu atau dua yang batangnya tidak lurus.
“Dari lambang tunas kelapa diharapkan generasi yang mengikuti pendidikan pramuka serta mengecam gerakan pramuka bisa menjadi orang-orang yang dewasa, dan menjadi generasi penerus yang taat mempunyai satu prinsip dan dapat bertindak didalam bersikap, inilah yang harus kita renungi bersama,” ujarnya.
Kata dia, pohon kelapa itu tidak ada yang tidak berbunga, tidak ada yang tidak bermanfaat dari akar hingga ujungnya, itulah harapanya bahwa peserta didik bisa tumbuh dengan jujur, satu prinsip dan bermanfaat bagi masyarakat serta bangsa dan negara.
Olehnya itu Kariyono mengatakan dengan pendidikan kepramukaan ini diharapkan semua peserta didik, bisa mandiri, mempunyai keterampilan dan berwibawa.
“Kepada pembina pramuka diharapkan juga mencari referensi tentang kepramukaan, karena pramuka ini wajib diajarkan di sekolah, maka dari itu siswa wajib menerima pengetahuan tetang kepramukaan,” katanya.
Kariyono juga mengigatkan, agar peserta didik harus mengetahui pendiri pertama pramuka yakni Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
“Jadi pendidikan kepramukaan tujuan utamanya adalah agar kalian bisa tumbuh dengan kejujuran,” tambahnya.
Kariyono meminta pembina pramuka agar menjaga peserta didik dengan baik, karena mereka akan bermukim di lokasi Persami tersebut. (HAMID)