MOROWALI – Isu penculikan anak beberapa hari terakhir ini di Bungku Tengah, Kabupaten Morowali ternyata Hoax.

Isu yang beradar disejumlah media sosial whatsapp Group secara berantai menyebutkan, bahwa ada seorang anak kelas 1 Sekolah Dasar (SD) di Mandrasyah Iptidaiayah DDII Bungku alamat jalan Matansala Lorong TPI  atas nama Muh. Rasik umur 6 tahun kelas.

Informasi awal dari sekolah ada yang menjemput menggunakan mobil, diperkirakan Avanza warna Hitam sekitar pukul 10.00 Wita sepulang dari sekolah.

Info lainnya menyebutkan, Kejadian penculikan anak Terjadi Pada pukul 9.45 Wita dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP) perempatan TPI Matano Anak sekolah DDI. Menurut Laporan teman-temannya dinaikkan di Mobil avanza.

Setelah Koordinasi Kepada Polsek Bungku Tengah, Yang kemudian dilanjutkan Pencarian oleh Oknum Polsek Buteng. Kanit Reskrim Polsek Bungku Tengah menyampaikan bahwa anak tersebut ditemukan oleh warga di Desa Bahoruru dan sudah di jemput oleh personil polsek Bungku Tengah dikembalikan kepada orang tuanya.

Menanggapi isu penculikan, Kapolsek Bungku Tengah, AKP. I Nyoman Gusti Suarta mengatakan bahwa informasi tersebut tidak betul adanya.

“Yang betul adalah anak tersebut setelah pulang sekolah yang bersangkutan berjalan kaki pulang dengan temannya, tapi karena temannya sudah sampai di rumahnya dan anak yang bersangkutan atas nama Muh. Rasik Rifai sudah tidak tahu lagi jalan pulang ke rumahnya hingga orang tuanya datang menjemput anaknya di sekolah tidak bertemu dengan anaknya,” Kata Gusti, Kamis (26/01).

Dijelaskan Gusti, setelah orang tua siswa datang kesekolah untuk menjemput namun tidak didapatkan anaknya di sekolah, sehingga orang tuanya dan gurunya datang ke Polsek melaporkan peristiwanya anaknya belum pulang ke rumah.

Gusti juga berpesan kepada masyarakat terkait maraknya isu penculikan anak adalah, yang pertama, apa bila mendapatkan informasi agar dikroscek terlebih dulu sumber beritanya sebelum mengeshare atau membagikan informasi tersebut kepada orang lain. Yang kedua,berikan pemahaman kepada Anak untuk tidak mudah percaya kepada orang lain atau orang yang tidak dikenal.

Kemudia, kata dia agar mengawasi anaknya apabila berada di luar rumah, dan kalau di lingkungan sekolah Yakinkan pihak sekolah mengenali orang tua dari muridnya.

“Apabila ada orang yang mencurigakan segera melaporkan ke Kantor polisi terdekat melalui saran nomor aduan yang ada, dan jangan mudah percaya sebelum mengetahui fakta yang ada dan yang Keenam jangan panik atau ketakutan berlebihan,” pesannya.

Reporter : Harits
Editor : Yamin