PARIMO – Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu, dalam pencarian empat korban banjir bandang di Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) belum membuahkan hasil.
Meskipun waktu pencarian menyisakan satu hari pada Sabtu (06/08), tim SAR belum menemukan titik keberadaan korban banjir bandang.
Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Palu, Andi Sultan, mengatakan, pencarian dilakukan di lokasi keberadaan hasilnya pun tetap nihil. Operasi hari ke 10 pihaknya memetakan are pencarian pada pesisir pantai yang didukung dengan sejumlah sarana SAR.
“Dua hari terakhir, operasi pencarian menggunakan satu alat berat excavator melakukan panggilan di bagian muara sungai Torue yang berlangsung sejak pagi hingga petang, namun belum ada tanda-tanda keberadaan korban,” ungkapnya ditemui, Jum’at (05/08).
Ia menuturkan, penambahan waktu tiga hari, pihaknya mengoptimalkan pencarian di sektor laut dan darat, namun keberadaan korban belum diketahui.
Ia menjelaskan, operasi hari ini tim SAR membagi empat grup/SRU, di mana tiga SRU fokus melakukan pencarian di laut hingga memperluas arah sampai ke Kecamatan Sausu di bagian Selatan sektor operasi, dan wilayah Desa Tindaki bagian Utara sektor operasi tanpa menggunakan alat pendeteksi khusus Aqua Eye.
Kemudian, SRU empat fokus pencarian di reruntuhan bangunan dan penggalian di bagian muara sungai, karena banyak puing-puing rumah tenggelam di dasar sungai tersapu arus banjir.
“Aqua Eye tidak digunakan karena karena pada pencarian hari-hari sebelumnya kami hanya menemukan bangkai hewan,” ucap Andi.
Ia menambahkan, pencarian hari terakhir nanti masih menggunakan skema sebelumnya yakni melibatkan empat SRU dan memaksimalkan alut menyisir area pantai.
“Pencarian hari ke 10 tidak menunaikan alat berat, kami fokus di pantai dengan kekuatan personel 41 tim SAR gabungan,” pungkasnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin