DONGGALA – Sejumlah pemuda di Kelurahan Kabonga Besar, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala terus menggalakkan pembibitan tanaman mangrove.
Bukan hanya itu saja, kelompok pemuda itu juga melakukan pembersihan kawasan secara rutin untuk dijadikan objek wisata yang cukup digandrungi kaum milenial.
Mereka tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Banawa-Lalundu yang merupakan bagian dari Badan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulawesi Tengah yang telah bermitra sejak beberapa tahun lalu.
Ketua KTH Mangrove Gonenggati di Kabonga, Yurianto, mengatakan, kelompok peduli mangrove yang ditanganinya beranggotakan 43 orang terus bergerak menjadi pelestari lingkungan.
Pihaknya bahkan berobsesi menjadikan Kabonga Besar sebagai satu-satunya pusat pembibitan mangrove terbesar di Sulawesi Tengah.
Selama ini, lanjut dia, mangrove Kabonga selain menjadi habitat kepiting dan berbagai jenis ikan, juga menjadi contoh kawasan mitigasi bencana dengan hutan mangrove.
“Sejak kami aktif melakukan pembibitan mangrove jumlahnya sudah tak terhitung banyaknya. Rata-rata usia bibit yang bisa dipindahkan ke tempat lain empat tahun lamanya,” kata Yurianto, Kamis (26/11).
Menurutnya, untuk penanaman ke tempat berbeda, memerlukan pengenalan lokasi lebih dahulu agar tidak keliru dalam memilih jenisnya.
Sebab, kata dia, ada beberapa jenis mangrove bila lokasi yang akan ditanami disesuaikan, apakah berpasir, tanah berlumpur atau tanah berkoral.
Sehingga, lanjut dia, bila salah memilih penempatan, maka mangrove tidak bisa tumbuh secara baik.
Urix, sapaan akrabnya mengaku bersyukur karena bibit tanaman yang dibudidayakan kelompoknya juga untuk memasok kebutuhan di Teluk Palu dan sekitarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, sejauh ini ada juga kendala yang dihadapi, yakni masih kurangnya pemahaman dan kepedulian masyarakat sekitar untuk ikut menjaga mangrove yang ditanam.
Namun demikian, tidak membuat kelompoknya patah semangat, dan terus mengampanyekan kepada warga mengenai pentingnya menjaga tanaman tersebut.
“Selain itu dibutuhkan kepedulian dan perhatian dari Pemkab Donggala khususnya, supaya masyarakat bisa lebih tahu dan paham dengan mangrove. Sebab terbukti selama ini mangrove menjadi tumbuhan mitigasi bencana alam tsunami dan menghasilkan oksigen yang lebih baik dari karbondioksida lima kali lebih baik dibanding tumbuhan lainnya,” tutupnya.
Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay