PALU -Gubernur Sulteng Rusdy Mastura menyelesaikan Memorandum Of Agrement (MOA) antara Dinas Pendidikan dan Pengajaran Sulteng, Yayasan Anantovea Palu dan Precenton (mitra resmi Camridge University Press and Assesment), Jumát (28/10).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulteng Yudiawati mengatakan, tujuan yang akan dicapai melalui kerja sama ini, untuk pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah di lingkungan Pemprov Sulteng. Selain itu untuk meningkatkan hubungan kelembagaan antara ketiga belah pihak dalam menunjang pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah dan atau lembaga pendidikan tinggi di lingkungan Pemprov Sulteng.
Menurut Yudiawati, adapun perjanjian kerja sama dilaksanakan khusus dalam ruang lingkup, sesuai kewenangan, tugas dan fungsi masing-masing dari ketiga belah pihak. Adapun yang dimaksud dengan pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran yang meliputi kegiatan analisa dan diagnosa kemampuan bahasa Inggris (assessment dan atau penelitian), evaluasi dan penyesuaian kurikulum pengajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku, praktikum dan evaluasi sistem pengajaran bahasa Inggris, sertifikasi penguasaan bahasa Inggris bagi siswa-siswa dan sertifikasi pengajaran bahasa Inggris bagi guru-guru bertaraf internasional, serta pengawasan terhadap distribusi produk pustaka terbitan Cambridge University Press and Assessment.
“Pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran tidak terbatas pada siswa atau pelajar pada tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan, melainkan juga pada guru-guru pada jenjang sekolah tersebut,” katanya.
Sementara, Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura menyampaikan untuk mengejar ketertinggalan daerah harus melalui peningkatan SDM yang unggul.
“Sistem pendidikan kita harus unggul dari daerah lain. Keluarannya juga harus unggul, bisa bersaing untuk bisa masuk di universitas ternama di Indonesia, ” ujarnya.
Gubernur juga menyampaikan sekolah vokasi, harus diwujudkan dengan baik melalui SMU/SMK Plus dan pembangunan BLK untuk mendidik angkatan kerja terampil, sesuai kebutuhan investasi yang ada di daerah Sulteng.
Menurut gubernur, bahwa hasil kunjungannya di Korea, dia meniliai negara Korea memiliki kemajuan yang sangat pesat sehingga tahun 2023, terutama pemerintahannya. Makanya ia akan mengirim ASN Eselon 4 dan 3 untuk magang di Korea. Dengan harapan ASN tersebut, dapat mencontoh pola kerja, etos kerja dan inovasi SDM di Korea untuk diterapkan di Sulteng.
Gubernur juga menyampaikan akan melaksanakan program Smart Village melalui dana APBD, karena menteri PDT dan desa tidak menepati janjinya untuk membiayai Smart Village melalui dana desa, sehingga provinsi harus komitmen untuk merealisasikan program tersebut untuk membuat pintar masyarakat.
“Prinsipnya untuk mengentaskan kemiskinan harus merubah peradaban masyarakat agar lebih pintar untuk mengelola hidupnya sehingga bisa lebih maju. Kata kuncinya adalah pendidikan formal dan non formal untuk peningkatan SDM masyarakat Sulteng,” ujarnya.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG