PALU – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid dan wakil gubernur (wagub), dr. Reny Lamadjido menggelar rapat koordinasi dengan seluruh rektor perguruan tinggi negeri/swasta di Sulawesi Tengah, baik secara langsung maupun daring, di Ruang Rapat Polibu, Kantor Gubernur, Rabu (12/03).
Gubernur Anwar Hafid mengatakan, peran perguruan tinggi sangat penting dalam mendukung program pembangunan daerah, khususnya dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDA).
Ia menjelaskan bahwa pendidikan di Sulawesi Tengah tidak boleh berhenti pada jenjang sekolah menengah atas, melainkan harus memberi kesempatan luas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk menempuh pendidikan tinggi.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi anak miskin yang putus sekolah karena alasan ekonomi. Program Sulteng Nambaso adalah komitmen kami agar pendidikan tinggi bisa dijangkau oleh semua orang, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta,” ujar Gubernur.
Ia mengatakan, lulusan SMA/SMK di Sulawesi Tengah harus memiliki dua pilihan yang jelas, melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau mendapatkan sertifikasi keahlian yang siap pakai di dunia kerja.
Gubernur mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi tengah menyiapkan skema bantuan pendidikan yang akan memberikan beasiswa sebesar Rp4 juta per semester untuk setiap mahasiswa.
Program ini dirancang untuk menjangkau mahasiswa yang benar-benar membutuhkan bantuan finansial agar dapat menyelesaikan pendidikan tinggi tanpa hambatan ekonomi.
Ia juga menyinggung pengalaman sebelumnya saat memimpin Morowali, di mana jumlah mahasiswa di daerah tersebut melonjak dari 700 menjadi 4.600 dalam dua tahun setelah program beasiswa diluncurkan.
“Saya ingin beasiswa ini bisa menjangkau semua yang membutuhkan. Saya tidak mau ada kriteria yang menyulitkan. Yang penting ada kemauan kuliah, kita bantu,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng tengah mempertimbangkan dua skenario dalam pelaksanaan program ini.
Opsi pertama adalah memberikan bantuan kepada mahasiswa yang saat ini sudah berkuliah, sementara opsi kedua adalah memprioritaskan mahasiswa baru. Gubernur menyatakan bahwa efisiensi anggaran akan menjadi faktor kunci dalam menentukan skema terbaik.
Selain itu, sistem pencairan beasiswa juga sedang dirancang agar lebih efektif dan tepat sasaran.
Gubernur mengusulkan agar dana beasiswa dapat langsung ditransfer ke rekening kampus berdasarkan data yang masuk melalui dinas pendidikan. Hal ini untuk memastikan bahwa dana benar-benar digunakan untuk biaya pendidikan dan tidak disalahgunakan.
Dalam kesempatan tersebut, Anwar Hafid juga memaparkan program beasiswa untuk mahasiswa berprestasi, termasuk bagi mereka yang ingin menempuh pendidikan di luar negeri.
Ia bahkan menyebutkan bahwa beberapa universitas di luar negeri sudah menawarkan kerja sama dalam mendukung program pendidikan tinggi bagi anak-anak Sulawesi Tengah. *