Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menegaskan komitmennya untuk mempercepat transformasi digital dan meningkatkan kualitas layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi seluruh masyarakat. Hal ini mengemuka dalam Forum Komunikasi dan Kemitraan Pemangku Kepentingan JKN yang digelar di Ruang Polibu, Selasa (2/9).

Dalam arahannya, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes., menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi sebagai solusi atas berbagai keluhan masyarakat terkait pelayanan JKN. Salah satunya melalui optimalisasi aplikasi Mobile JKN.
“Masyarakat kini tidak perlu lagi ke rumah sakit hanya untuk mengambil nomor antrian. Cukup mendaftar dari rumah lewat Mobile JKN. Ini akan mengurangi kepadatan di poli dan mempercepat layanan,” ujarnya.

Selain itu, ia menegaskan perlunya koordinasi yang lebih solid dengan seluruh pemangku kepentingan, khususnya dokter spesialis dan BPJS Kesehatan. Menurutnya, penerapan Health Facility Information System (HFIS) harus berjalan konsisten agar jadwal praktik dokter spesialis sesuai kebutuhan masyarakat.
“Kita perlu menyepakati jam praktik dengan para dokter ahli. Semua layanan harus terdigitalisasi untuk mempercepat klaim, meningkatkan kualitas pelayanan, dan mengurangi waktu tunggu pasien,” tegasnya.

Wagub juga mengungkapkan bahwa Pemprov Sulteng telah menyiapkan tambahan anggaran untuk program “Berani Sehat”, sekaligus mendorong percepatan pembaruan data NIK bayi baru lahir yang sebelumnya dinonaktifkan.
“Data bayi yang dinonaktifkan akibat belum update NIK harus segera kita percepat penyelesaiannya. Jangan sampai ada warga yang tidak terlayani,” tambahnya.

Sementara itu, Deputi Direksi Wilayah X BPJS Kesehatan Sulteng, Sofyeni, menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen meningkatkan layanan secara bertahap dengan target yang terukur.

“Perubahan ini memang tidak mudah dan membutuhkan proses, tetapi kami memiliki arah dan target yang jelas,” ungkapnya.

Berdasarkan data BPJS Kesehatan per 31 Agustus 2025, jumlah peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Pemprov Sulteng telah mencapai 88.956 orang. Sementara itu, program “Berani Sehat” yang diluncurkan sejak April 2025 berhasil menjaring 35.962 peserta baru, dengan rata-rata pertumbuhan 7.192 peserta per bulan.

Acara ini turut dihadiri para kepala dinas terkait, serta jajaran BPJS Kesehatan di Sulawesi Tengah.***