PALU – Pemerintah Provinsi melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip menggelar sosialisasi “perpustakaan yang berbasis inklusi sosial”. Sosialisasi ini digelar di Kabupaten Toli-Toli, Rabu (17/11).
Perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya, dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya dan Hak Azasi Manusia (HAM).
Plt. Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sulteng Rohani Mastura mengatakan, bahwa jajaran Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sulawesi Tengah saat ini akan meningkatkan layanan untuk kemajuan dan peningkatan kwalitas ilmu bagi masyarakat, dengan tersedianya perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Dan untuk memasyarakatkan program Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial,” sebut Rohani.
Kegiatan sosialisasi perpustakaan berbasis inklusi, bertujuan agar tercipta masyarakat sejahtera melalui transformasi perpustakaan, meningkatkan kwalitas maupun pengguna layanan perpustakaan, perpustakaan sesuai kebutuhan masyarakat serta membangun komitmen dan dukungan stakeholder untuk transformasi perpustakaan yang berkelanjutan.
Kegiatan Sosialisasi Perpustakaan Berbasis Inklusi diikuti 30 Kepala Desa, Insan Pustakawan dan Dinas Perpustakaan Toli Toli.
Sementara Bupati Toli Toli Amran Hi. Yahya , sebelum membuka acara ini menyampaikan apresiasi dan penghargaan Kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Perpustakaan dan Arsip yang telah memberikan kepercayaan kepada Pemerintah Kabupaten Toli-Toli sebagai tempat lelaksanaan sosialisasi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial kepada kepala desa dan jajaran Perpustakaan Kabupaten Toli-Toli.
“Kami mengharapkan kiranya layanan perpustakaan berbasis inklusi di kabupaten Toli Toli dapat berjalan dengan baik dan dapat mengingkatkan kwalitas Ilmu masyarakat,” imbuhnya.
Reporter: Irma