Pemkot Siapkan 75 Lahan untuk Kawasan Agrowisata di Palu Utara

oleh -
Wali Kota Palu, Hidayat saat menghadiri pertemuan bersama masyarakat Kecamatan Palu Utara di aula kantor kecamatan setempat, Rabu (19/08). (FOTO: HAMID)

PALU – Wali Kota Palu, Hidayat menghadiri pertemuan bersama masyarakat Kecamatan Palu Utara di aula kantor kecamatan setempat, Rabu (19/08).

Pertemuan tersebut dalam rangka sosialisasi tentang program pengembangan kawasan agrowisata Kota Palu bersama masyarakat pemilik lahan yang diusulkan untuk keberlangsungan program yang dimaksud.

Adapun rekapitulasi lahan perencanaan kawasan agrowisata di Kecamatan Palu Utara ada sebanyak 75 lahan sesuai hasil identifikasi dengan luas yang diusulkan sebesar 486,537 meter persegi yang siap olah.

Wali Kota Palu, Hidayat, mengatakan, lahan tersebut nantinya akan ditanami berbagai macam buah seperti mangga, nangka, alpukat, jambu kristal, jambu biji, dan buah lainnya yang bibitnya akan disiapkan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu.

BACA JUGA :  Pemkot Palu akan Hitung Laju Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Kecamatan

“Jangan anggap pemerintah mengambil lahan ini. Pemerintah hanya menanam dan hasilnya diambil oleh masyarakat yang punya lahan,” ujarnya.

Menurutnya, hal ini dilakukan untuk persiapan Kota Palu sebagai penopang Ibu Kota Negara RI yang nantinya akan pindah ke Kalimantan Timur sekaligus menjadikan Kecamatan Palu Utara sebagai kawasan buah di Kota Palu.

Ia sendiri telah menugaskan tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD), di antaranya Dinas Tata Ruang untuk mengukur tanah dan titik koordinatnya. Nantinya, data tanah tersebut diberikan ke Dinas PU untuk dibuatkan perencanaan sumber air hingga akses jalan.

“Kemudian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan ditugaskan mencari bibit-bibitnya,” terangnya.

BACA JUGA :  Dinas Perikanan Touna Bantu Sarana dan Prasarana kepada Kelompok Nelayan

Ia menambahkan, konsep pengembangan ekonomi yang tepat di Kota Palu adalah menjadikannya kota destinasi atau kota tujuan bagi wisatawan. Pihaknya akan membagi Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah tersebut menjadi dua kawasan.

“Bagian selatan itu kawasan wisata dan bagian utara kita jadikan kawasan buah,” ucapnya.

Ia mencontohkan salah satu destinasi wisata yang telah dibangun seperti Ecotourism Puncak Salena yang di dalamnya ada arena paralayang, sepeda gunung, tempat kemah, hingga kegiatan lainnya.

BACA JUGA :  Night Run 2024, Cara BI Sulteng Perkenalkan QRIS ke Masyarakat

“Orang barat mengakui, puncak Salena bagus digunakan untuk Paralayang, bahkan cuma beberapa di Asean yang bisa digunakan akrobatik, salah satunya Kota Palu,” jelasnya.

Selain Kecamatan Palu Utara, pengembangan kawasan agrowisata Kota Palu juga akan dilakukan di Kecamatan Tawaeli dengan total luas lahan sebesar 162,8748 hektar.

“Semoga pengembangan kawasan agrowisata ini bisa mendorong ekonomi masyarakat di Palu khususnya Palu Utara dan Tawaeli,” tandasnya.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay