Pemkot Palu Turunkan 4 Tim Pantau UNBK

oleh -
Wali Kota Palu, Hidayat bersama Kadikbud Kota Palu, Ansyar Sutiadi saat memantau jalannya UNBK di salah satu sekolah di Kota Palu, Senin (23/04). (FOTO: MAL/HAMID)

PALU – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu menurunkan sebanyak 4 tim guna meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP/sederajat tahun 2018.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) setempat, Ansyar Sutiadi, tahun ini pihaknya telah membagi jadwal lokasi UNBK yang dikunjungi

“Kalau Tim 1 dipimpin langsung oleh Wali Kota Palu sedangkan Tim 2 dipimpin Wakil Wali Kota, Tim 3 oleh Sekkot dan Tim 4 Asisten 1,” tutur Ansyar.

Sesuai jadwal, di hari pertama pelaksanaan UNBK, dirinya yang masuk dalam Tim 1  bersama Wali Kota Palu, Ketua DPRD Kota Palu dan rombongan, memantau UNBK di SMP Negeri 22 Palu dan SMP Negeri 18 Palu.

“Kita berharap pelaksanaan UNBK tahun ini berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan kita semua,” tutup Ansyar.

Diketahui, sebanyak 13 SMP Negeri di Kota Palu yang menyelenggarakan UNBK tahun ini.

Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 1 sekolah saja, yakni SMP Negeri 1 Palu.

Peningkatan drastis tersebut terjadi setelah Pemkot Palu melalui Dikbud menyalurkan 516 unit komputer ke delapan sekolah, akhir tahun 2017 lalu, guna melengkapi sarana dan prasarana dan mendorong sekolah bisa  melaksanakan UNBK di tahun 2018.

Adapun sekolah yang telah menerima computer tersebut yakni SMP Negeri 22, SMP Negeri 21, SMP Negeri 15, SMP Negeri 11, SMP Negeri 9, SMP Negeri 4, SMP Negeri 2, dan SMP Negeri 1.

“Memang secara bertahap kami akan berupaya memenuhi semua kebutuhan sekolah, sesuai dengan kemampuan keuangan pemerintah,” kata Ansyar.

Selain itu kata dia, pihaknya juga tetap mendorong sekolah lain untuk bisa menyelenggaran UNKB, termasuk bermitra dengan sekolah di luar jenjang SMP karena hal itu dibenarkan oleh regulasi.

“Alhamdulilah ternyata banyak sekolah yang mau menyelanggarakan UNBK dengan cara melalui pinjaman komputer dan laptop guru maupun peserta didik, serta bermitra dengan sekolah lain,” tambahnya.

Saat ini, lanjut dia, tinggal sembilan SMP Negeri di Kota Palu yang belum berkesempatan menyelenggarakan UNBK disebabkan terkendala fasilitas komputer.

“Kesembilan sekolah ini memang harus kita pahami jika kondisinya sangat terkendala dengan fasilitas. Anak-anak kami disana masih bisa mengikuti ujian nasional dengan sistem kertas dan pensil. Harapannya di tahun 2019 nanti, semua SMPN di Kota Palu sudah dapat menyelenggarakan UNBK,” pungkasnya. (HAMID)