PALU – Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A Lamadjido, didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), dr Rochmat J Moenawar menjenguk seorang warga asal Kelurahan Petobo yang menderita tumor di bagian kepala, Jumat (14/06).

Saat ini, Nurhana, nama penderita tumor tersebut, tinggal di rumah keluarganya yang ada di Desa Tinggede, Kabupaten Sigi.

“Selaku Pemerintah Kota Palu dan pribadi, saya cukup prihatin dengan kondisi ibu Nurhan, sehingga saya menyarankan kepada pihak keluarga untuk segera mbawanya ke rumah sakit agar menjalani perawatan,” kata Reny.

Jika dirawat di rumah sakit, kata dia, pasien bisa ditangani dokter spesialis yang nantinya akan melakukan penanganan terbaik.

Sesuai kesepakatan dengan keluarga, Nurhana akan dibawah ke Rumah Sakit Anutapura, usai lebaran Idul Adha nanti.

“Rumah Sakit Anutapura sudah siap. Nanti proses pengantarannya ke rumah sakit akan ditangani Puskesmas Mabelopura Palu,” jelasnya.

Menurut Reny, dalam penanganan pasien tersebut, semua pihak dilibatkan, baik Dinkes Palu, Dinas Sosial, petugas dari JKN, serta BPJS Kesehatan.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Kota Palu, dr Rochmat Jasin Moenawar, mengatakan, saat ini Nurhan memang berada di Tinggede, di rumah keluarga. Namun, setelah mengetahui identitas kependudukan yang merupakan warga Kota Palu, maka pihaknya bersama Wakil Wali Kota Palu langsung datang melihat kondisi pasien.

Dia berharap agar pihak keluarga dapat terus menjalin komunikasi dengan petugas kesehatan agar bisa dilakukan langkah-langkah penanganan yang cepat dan tepat.

Berdasarkan informasi dari salah satu keluarga dari Nurhana, penyakit tumor yang tumbuh di bagian kepalanya berawal dari tumbuhnya tahi lalat di samping kanan hidung.

Tahi lalat itulah yang menurut Nurhan selalu dirasakan nyeri. Seiring berjalannya waktu, kepalanya justru kian membesar.

Tumor di kepala Nurhan sudah ada sejak tahun 2021, saat dirinya masih menempati Huntara Petobo. Sebelum Bulan Ramadhan 2024 lalu, pihak keluarga memindahkan Nurhan ke Desa Tinggede karena kondisi huntara yang sangat tidak layak dihuni orang sakit, ditambah kondisi ekonomi yang pas-pasan.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay