PALU – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu menerima penghargaan sebagai
PALU – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu menerima penghargaan sebagai Kota Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) tahun 2016 dari Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly, di Hotel The Sunan Solo Surakarta Jateng, Ahad (10/12).
Di pekan yang sama, Pemkot Palu melalui wali kota, juga menerima penghargaan Paramakarya selaku Pembina UKM Tahu Super Afifah Palu dari Wakil Presiden, M Jusuf Kalla. Penghargaan itu diserahkan di Ruang Serbaguna Kantor Kementrian Tenaga Kerja, Jumat (08/12) lalu.
Wali Kota mengatakan, saat ini Pemkot terus berupaya mengimplementasikan visi misi “Palu Berbudaya dan Beradat Dilandasi Iman dan Takwa”. Salah satu capaiannya adalah terciptanya nilai kegotong-royongan, toleransi dan kekeluargaan.
“Ini adalah makna yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945. Pemkot terus berupaya melakukan pembenahan dari berbagai sector,” tuturnya.
Hidayat menjelaskan, dari segi budaya, yang dimaksud adalah dalam kontes nilai luhur yang saat ini telah hilang dan memudar.
“Unutk menumbuhkan kembali nilai-nilai tersebut, maka salah satu strateginya adalah menghidupkan kembali peran tokoh informal yang ada di tengah masyarakat. Tokoh inilah yang kita berikan panggung, baik itu dalam bentuk Satgas K5 dan lembaga adat di wilayah masing- masing,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Karja Kota Palu, Sudaryano R Lamangkona, mengatakan, penghargaan Pramakarya yang diraih Pemkot Palu tersebut adalah prestasi gemilang yang diraih pelaku UMKM Tahu Super Afifah asal Kelurahan Nunu. Hal ini membuktikan bahwa usaha mikro di ibu kota Provinsi Sulteng ini mampu menciptakan inovasi baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Apa lagi, kata dia, saat ini tahu sudah menjamur di Kota Palu dan menjadi lauk alternatif jika harga ikan di pasaran meroket.
Bahkan menurut Sudaryano, dalam perkembangannnya tahu menjadi konsumsi alternatif dan sangat diminati di tengah masayakat, khususnya rumah-rumah makan maupun warung-warung sederhana.
“Beberapa tahun terakhir perkembangan pelaku usaha tahu di Palu cukup meningkat, itu artinya tingkat konsumsi masyarakat cukup tinggi, apa lagi inovasi yang diciptakan tahu super ini sudah diakui di tingkat nasional,” kata mantan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Palu itu.
Sudaryano berharap, UMKM tahu Afifa itu dapat menjadi pemicu bagi pelaku usaha lainnya di Kota Palu agar dapat meningkatkan kualitasnya.
(HAM) tahun 2016 dari Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly, di Hotel The Sunan Solo Surakarta Jateng, Ahad (10/12).
Di pekan yang sama, Pemkot Palu melalui wali kota, juga menerima penghargaan Paramakarya selaku Pembina UKM Tahu Super Afifah Palu dari Wakil Presiden, M Jusuf Kalla. Penghargaan itu diserahkan di Ruang Serbaguna Kantor Kementrian Tenaga Kerja, Jumat (08/12) lalu.
Wali Kota mengatakan, saat ini Pemkot terus berupaya mengimplementasikan visi misi “Palu Berbudaya dan Beradat Dilandasi Iman dan Takwa”. Salah satu capaiannya adalah terciptanya nilai kegotong-royongan, toleransi dan kekeluargaan.
“Ini adalah makna yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945. Pemkot terus berupaya melakukan pembenahan dari berbagai sector,” tuturnya.
Hidayat menjelaskan, dari segi budaya, yang dimaksud adalah dalam kontes nilai luhur yang saat ini telah hilang dan memudar.
“Unutk menumbuhkan kembali nilai-nilai tersebut, maka salah satu strateginya adalah menghidupkan kembali peran tokoh informal yang ada di tengah masyarakat. Tokoh inilah yang kita berikan panggung, baik itu dalam bentuk Satgas K5 dan lembaga adat di wilayah masing- masing,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Karja Kota Palu, Sudaryano R Lamangkona, mengatakan, penghargaan Pramakarya yang diraih Pemkot Palu tersebut adalah prestasi gemilang yang diraih pelaku UMKM Tahu Super Afifah asal Kelurahan Nunu. Hal ini membuktikan bahwa usaha mikro di ibu kota Provinsi Sulteng ini mampu menciptakan inovasi baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Apa lagi, kata dia, saat ini tahu sudah menjamur di Kota Palu dan menjadi lauk alternatif jika harga ikan di pasaran meroket.
Bahkan menurut Sudaryano, dalam perkembangannnya tahu menjadi konsumsi alternatif dan sangat diminati di tengah masayakat, khususnya rumah-rumah makan maupun warung-warung sederhana.
“Beberapa tahun terakhir perkembangan pelaku usaha tahu di Palu cukup meningkat, itu artinya tingkat konsumsi masyarakat cukup tinggi, apa lagi inovasi yang diciptakan tahu super ini sudah diakui di tingkat nasional,” kata mantan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Palu itu.
Sudaryano berharap, UMKM tahu Afifa itu dapat menjadi pemicu bagi pelaku usaha lainnya di Kota Palu agar dapat meningkatkan kualitasnya. (HAMID/ANT)