PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid membuka kegiatan sosialisasi tentang manfaat pohon bambu dan manajemen pengelolaan sampah berbasis masyarakat, di lokasi wisata Taipa Beach, Rabu (17/11) kemarin.
Kegiatan ini dihadiri perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Ketua Yayasan Bambu Indonesia, Jatnika Nagamiharja yang telah memiliki pengalaman dalam pemanfaatan pohon bambu.
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, mengaku bersyukur bisa dipertemukan dengan Ketua Yayasan Bambu Indonesia yang akrab disapa Abah Bambu, dalam rangka berbagai pengetahuan tentang manfaat besar dari pohon bambu.
Ia mengatakan, Kota Palu dengan karakter wilayahnya yang rentan terhadap bencana gempa, mendorong orang tua dulu memanfaatkan bambu menjadi bagian dari hidupnya, khususnya dalam membangun rumah.
“Filosofi-filosofi dari orang tua kita tidak terlepas dari bambu. Bagaimana rumah dibangun dengan bambu, karena bambu memiliki ketahanan yang luar biasa,” ungkapnya.
Hanya saja, seiring waktu, katanya, pemahaman dan pengetahuan masyarakat terkait dengan bambu semakin berkurang. Bambu yang tadinya dijadikan salah satu pilihan masyarakat jaman dulu, kini tidak lagi dimanfaatkan.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, bambu dapat bertahan sebagai bahan bangunan sampai 30 tahun, bahkan mampu menjadi tumbuhan yang menyerap air dan menghasilkan oksigen yang sangat besar.
“Bambu memang luar biasa,” ucapnya.
Hadi menekankan kepada seluruh lurah dan camat se-Kota Palu untuk bersama-sama mendorong perbaikan manajemen persampahan di Kota Palu agar setiap kerja dari Pemerintah Kota Palu menghasilkan dampak perubahan dan semakin memberikan energi positif dalam upaya menggiring kota kita ini menjadi kota yang lebih baik, lebih bersih dan lebih tertib.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay