PALU – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu berkomitmen mendukung program-program pendidikan berbasis keislaman.

Salah satunya adalah dukungan terhadap program membangun disiplin shalat selama 40 hari berturut-turut yang digagas oleh tokoh agama setempat.

Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Palu siap memberikan sertifikasi khusus kepada sekolah-sekolah yang mampu menerapkan program tersebut dengan baik.

“Kalau sekolah mampu mengawal anak-anak kita dalam Shalat Subuh, Magrib, dan Isya dengan mewajibkan para siswa mendapatkan paraf imam yang berada di mana ketika dia shalat, bahkan Zuhur dan Ashar di lingkungan sekolah, maka sekolah tersebut layak mendapat pengakuan sebagai sekolah religius dari Pemerintah Kota Palu,” kata Hadianto, saat menghadiri Seremoni Cinta dan Doa yang diselenggarakan orang tua murid kelas IX SMP Islam Terpadu Qurrota A’yun Palu, Angkatan X Tahun 2025, Jumat (30/05).

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian acara pelepasan siswa kelas IX yang telah menyelesaikan masa belajarnya.

Wali Kota Palu juga menyampaikan pentingnya doa dan kesabaran dalam proses pendidikan anak-anak.

“Kita diminta perbanyak doa, karena kita tidak pernah tahu doa yang mana yang dikabulkan. Sama halnya dengan pendidikan, kita tidak pernah tahu di fase mana anak-anak kita akan mendapat penguatan dari proses yang mereka jalani,” ujarnya

Dia menjelaskan, setiap anak memiliki fase perkembangan yang berbeda-beda.Ada yang aktif sejak usia dini, ada yang baru menunjukkan potensinya di bangku SMA atau bahkan setelah menamatkan pendidikannya.

Karena itu, kata Hadi, pendampingan orang tua harus dilandasi kesabaran dan keyakinan bahwa proses yang baik akan menghasilkan buah yang baik pula.

“Bagi para orang tua, mendampingi anak adalah ujian kesabaran. Dan bagi para guru, kita tidak perlu menuntut anak-anak menjadi luar biasa hari ini. Sentuhlah hati mereka, psikis mereka, agar mereka tumbuh dengan makanan rohani yang akan membimbing mereka di masa depan,” katanya

Hadi juga mengemukakan pentingnya peran keluarga dalam mencegah kenakalan remaja dan bahaya narkoba.

“Sumber utama itu bukan pengedar, tapi keluarga. Kita diminta untuk menjaga diri dan keluarga. Jika ini kita pegang, saya yakin anak-anak kita akan mampu menghadapi tantangan di mana pun mereka berada,” bebernya.

Menutup sambutannya, Hadianto menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada SMP IT Qurrota A’yun Palu yang telah menghadirkan konsep pendidikan boarding school yang dinilai relevan dengan tantangan zaman.

Dirinya juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus berinovasi dalam dunia pendidikan.

“Kepada anak-anak ku sekalian, saya ucapkan selamat. Semoga kalian tumbuh menjadi anak-anak hebat, terus membangun diri, dan menjadi sumber kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang tua,” tandasnya.

Reporter : */Hamid
Editor : Rifay