PALU – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), memberdayakan 50 warga miskin lewat program lifeskill untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan.
Program tersebut bekerja sama dengan Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (FPLKP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Damor, mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, di Aula BPMP, Senin (6/10) pagi.
Program ini mencakup lima jenis keterampilan, yakni videografi, barista, tata boga, tata busana, dan service ponsel.
Ketua Panitia Pelaksana, Amrin Lamatolo, S.Sos., M.A.P., menjelaskan bahwa pelatihan melibatkan 50 peserta yang tersebar pada lima kejuruan. Rekrutmen dilakukan oleh lima Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), yaitu LKP Javasloka, LKP Jurnal Sulawesi, LKP Anisa Gorden, LKP Busana Lumintu, dan LKP Palmtree.
Menurut Amrin, pelatihan berlangsung selama 92 jam atau hampir satu bulan. Selain materi keterampilan, peserta juga dibekali materi kewirausahaan.
“Agar nantinya peserta memiliki bekal keterampilan dan strategi berwirausaha,” ujarnya.
Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Damor, S.Pd., mengatakan bahwa program lifeskill diharapkan dapat membantu warga meningkatkan kemampuan kerja maupun membuka usaha.
Ia meminta peserta memanfaatkan pelatihan dengan baik mengingat kuota yang terbatas, yakni hanya 10 orang per kejuruan.
“Jadi saya minta peserta mengikuti pelatihan dengan sebaik mungkin agar mendapatkan skill yang bisa menjadi bekal untuk bekerja,” katanya.
Salah satu peserta pelatihan videografi, Nabila Putri, mengaku senang dapat mengikuti kegiatan tersebut. Ia menyebut pelatihan memberikan ilmu bermanfaat dan tidak dipungut biaya.
“Ini sangat jarang dilakukan dan ilmunya sangat bermanfaat,” ujar warga Kelurahan Ujuna itu.*

