PALU – Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Presley Tampubolon, membuka acara Kongres 1 Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kota Palu, dil Teater Room Media Center Untad, Sabtu (18/12).
Menurut Kalak BPBD, pembentukan FPRB merupakan wadah yang strategis untuk memastikan bahwa setiap pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan di Kota Palu bisa sensitive dengan berbagai isu kebencanaan.
“Sebab hampir sebagian besar kita yang hadir di ruangan ini, merupakan para alumnus dari kejadian bencana alam 28 September 2018. Darinya kita belajar bahwa kejadian bencana yang tidak termitigasi dari awal dapat menghancurkan dalam sekejap berbagai pencapaian pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang telah diperjuangkan selama bertahun-tahun,” tuturnya.
Karena bencana pula, lanjut dia, masyarakat yang baru saja keluar dari kemiskinan setelah bersusah payah selama bertahun-tahun dapat langsung terperosok kembali kedalam kemiskinan.
“Karena hampir 90 persen korban bencana di negara berkembang, biasanya yang paling terpapar adalah kaum miskin dan rentan,” katanya.
Pemerintah Kota Palu, lanjut dia, terus mendorong perencanaan kota, termasuk regulasi tata ruang yang telah disahkan menjadi Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2021.
Hal itu, kata dia, dimaksudkan agar perencanaan pembangunan dapat berjalan lebih baik, lebih sensitif terhadap isyu kebencanaan, salah satunya melalui arahan perizinan bangunan yang lebih tahan terhadap potensi kebencanaan.
“Hari ini kita hadir sebagai saksi sejarah dalam rangka mengikuti kongres pertama Forum Pengurangan Resiko Bencana Kota Palu. Kami berharap forum ini dapat menjadi mitra strategis Pemerintah Kota Palu, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan,” katanya.
Pihaknya juga berharap, keberadaan forum ini bisa memotivasi terwujudnya partisipasi semua pemangku kepentingan untuk melakukan pengurangan resiko bencana, serta mengoordinasikan semua pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana di wilayah Kota Palu.
“Harapannya, dengan pelaksanaan kongres pertama forum ini, semoga menghasilkan statuta yang baik yang mengintegrasikan berbagai aspek krusial pada penanggulangan bencana di Kota Palu, baik pada tahap pra bencana, tahap bencana hingga pascabencana,” katanya.
Dalam kongres tersebut juga dilakukan pemilihan ketua. Hasil kongres memilih Moh Ridwan Lapasere selaku ketua.
Selain itu pihak pelaksana juga mengumumkan pemenang lomba pembuatan logo.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay