Pemkot Palu dan KPPP Sulteng Monitoring Kegiatan Penyuluhan Pertanian di Duyu

oleh -
FOTO: HUMAS PEMKOT PALU

PALU – Pjs Wali Kota Palu, Muchsin Husein Pakaya, mendampingi Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi (KPPP) Sulawesi Tengah dalam kunjungan kerja ke Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Duyu, Selasa (19/11).

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka pembinaan dan monitoring kegiatan penyuluhan pertanian di BPP tersebut.

Turut hadir dalam pertemuan ini Ketua KPPP Sulawesi Tengah, Hasanuddin Atjo, perwakilan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu, Ketua Komisi Penyuluhan Pertanian Kota (KPPK) Palu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sulawesi Tengah dan Kota Palu, para penyuluh pertanian di WKBPP Duyu, Ketua Koperasi Saudara Unggas, serta perwakilan Kelompok Tani (Poktan) Anggur Duyu Bangkit.

Dalam pertemuan ini, sejumlah isu strategis dibahas, termasuk ide dan gagasan untuk pengembangan pertanian di Kota Palu, peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) penyuluh pertanian, penguatan kelembagaan petani, hingga pengelolaan pasca panen dan pemasaran hasil komoditas pertanian.

BACA JUGA :  Ikan Mujair Kuah Asam Palu Pecahkan Rekor Muri

Potensi sektor pertanian Kota Palu, seperti tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan budidaya perikanan air tawar, juga menjadi fokus diskusi.

Ketua KPPP Sulawesi Tengah, Hasanuddin Atjo, menekankan pentingnya inovasi dan transformasi yang dilakukan oleh para penyuluh pertanian untuk mendukung pelaku utama, seperti petani, peternak, dan pembudidaya ikan.

Ia juga menyampaikan bahwa hasil produksi pertanian harus memiliki kualitas yang mampu bersaing di pasar regional, nasional, bahkan ekspor.

Hal ini semakin didukung dengan keberadaan transportasi kapal Roro yang menghubungkan Palu, Balikpapan, dan Surabaya, serta kebutuhan pasokan dari perusahaan pertambangan di Sulawesi Tengah.

BACA JUGA :  Festival Tangga Banggo Siranindi Berakhir

Sementara Pjs Wali Kota Palu, Muchsin Husein Pakaya, mengatakan, komoditas pertanian Kota Palu memiliki potensi besar untuk dipasarkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di masa mendatang.

Selain itu Muchsin juga optimistis bahwa Kota Palu dapat menjadi destinasi wisata bagi masyarakat IKN, yang pada akhirnya akan turut menggerakkan konsumsi produk pertanian segar dan olahan dari Kota Palu.

Di penghujung pertemuan, Muchsin mengusulkan agar poin-poin penting yang dibahas, seperti kebutuhan penyelenggaraan penyuluhan dan dukungan kegiatan usaha kelembagaan petani, dapat diusulkan dalam rencana penganggaran melalui dinas terkait di tingkat Provinsi Sulawesi Tengah maupun Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu.

Reporter : */Hamid
Editor : Rifay