PALU – Wakil Wali Kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido, didampingi sejumlah pejabat, menerima kunjungan Sekretaris Kota (Sekkot) Palopo, Firmanza beserta rombongan, di ruang rapat Bantaya, Balai Kota Palu, Senin (05/02).

Kunjungan tersebut dalam rangka silaturrahim sekaligus studi banding terkait sinergitas organisasi perangkat daerah (OPD) dalam program “Membangun Kelurahan Tematik.”

Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido, menyampaikan, di kepemimpinannya bersama Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, pihaknya memiliki 53 program kerja prioritas.

Walaupun program kerja itu belum terlaksana 100% dikarenakan anggaran APBD yang tidak terlalu besar, kata dia, pihaknya terus berusaha berbenah diri, apalagi pascabencana 2018 silam.

“Kalau bisa dibilang, sengsara membawa nikmat. Walaupun kita terkena bencana, Alhamdulilah kita diberikan nikmat yang lebih dari Allah SWT, sehingga kami bisa lebih bangkit lagi,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Reny juga memperkenalkan potensi anggur di Kota Palu yang sempat mendapat apresiasi dari Kementerian Pertanian RI. Dimana saat itu, Menteri Pertanian RI mengunjungi langsung kebun Anggur di Kota Palu.

“Sebenarnya Kota Palu sama saja dengan di Kota Palopo. Hanya beti atau beda-beda tipis. Namanya juga kota. Saya yakin Kota Palopo juga punya potensi-potensi yang jauh lebih besar dari Kota Palu,” ujarnya.

Sementara itu, Sekkot Palopo, Firmanza menyampaikan terima kasih kepada jajaran Pemkot Palu yang telah bersedia menerima kunjungan Pemkot Palopo.

Sekkot Palopo juga menyampaikan kekagumannya dengan perkembangan Kota Palu, meski tahun 2018 yang lalu dilanda bencana, tetapi sekarang mampu bangkit dan perkembangannya luar biasa.

“Terutama taman-tamannya, kebersihannya, kemudian ada di sini kelurahan-kelurahan tematik,” katanya.

Sekkot menyatakan, Pj. Wali Kota Palopo, Asrul Sani, memerintahkan kepada jajarannya untuk mengambil ilmu ke beberapa daerah.

Diharapkan dari ilmu yang diperoleh tersebut, Pemkot Palopo bisa melakukan “ATM” atau Amati Tiru dan Modifikasi untuk diimplementasikan.

“Meskipun tadi dibilang kita ini beda-beda tipis, tapi iami masih mempunyai keterbatasan. Jadi ini semata-mata bertujuan bagaimana memberikan manfaat kepada masyarakat. Moga-moga ada yang bisa kami bawa pulang,” tandasnya.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay