PALU – Asisten II Sekretariat Daerah Kota Palu dr Husema mengatakan, kerja kolaboratif program literasi dan inklusi keuangan diharapkan diikuti dengan penggunaan produk literasi dan financial well being (kesejahteraan finansial), dan adanya dorongan bagi masyarakat dalam layanan jasa keuangan.
Untuk hal ini Pemerintah Kota Palu siap mendukung Otoritas Jasa Keuangan tercipta masyarakat Kota Palu yang well literate (memiliki pengatahuan seputar keuangan) dan financial well being.
Menurutnya, dorongan untuk inklusi keuangan dan literasi perlu didukung dengan ketersediaan dan keterjangkauan produk serta layanan jasa lembaga keuangan.
“Tentunya perlu menjadi atensi bersama. Kita semua berharap kedepannya, tidak ada lagi masyarakat yang tidak menikmati layanan industri jasa keuangan karena masih terlalu eksklusif, ” ujarnya.
Menurutnya lagi, paradigma eksklusif (tertutup) harus berubah menjadi inklusif (terbuka). Semua masyarakat tanpa batas, mesti dapat mengaksesnya sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. Hal ini perlu dilakukan, agar bisa mencapai target 90 persen inklusi keuangan sesuai Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 4 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Strategis Nasional Keuangan Inklusif.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada Otoritas Jasa Keuangan dan seluruh industri jasa keuangan di provinsi Sulawesi Tengah atas pelaksanaan Bulan Inklusi Keuangan tahun 2022 yang mengusung tema ‘inklusi keuangan meningkat perekonomian semakin kuat’. Saya berharap dapat mewujudkan kolaborasi tingkatkan dan meningkatkan inklusi .Tema yang diambil OJK saya anggap sungguh luar biasa memaknai kebersamaan melalui kolaborasi sebagai sebuah kekuatan. Hal yang kecil dan sederhana bisa menjadi luar biasa, jika dilakukan secara berjamaah. Olehnya mari bergerak bersama, bergerak lebih cepat!” kata Husema dalam pembukaan acara BIK 2022 , di Taman GOR Kota Palu, Sabtu (29/10).
Kepala OJK Provinsi Sulteng Triyono Raharjo mengatakan, acara bulan Inklusi, pada tahun-tahun sebelumnya sudah pernah dilaksanakan. Hanya saja beberapa tahun belakangan ini pihaknya tidak melaksanakannya, karena diperhadapkan dengan situasi pandemik covid.
“Sehingga acara yang menimbulkan kerumunan tidak bisa dilakukan. namun saat ini pemerintah sudah memperolehkan kegiatan umum, maka dari itu kami menggelar kegiatan bulan inklusi keuangan, ” katanya.
Kegiatan tersebut melibatkan seluruh Perbankan, Finance, Pegadaian, Pasar Modal dan para UMKM.
Banyak kegiatan dengan hadiah total jutaan rupiah mulai dari: Carnaval & Jalan Sehat, Zumba Ceria Lomba Unjuk Bakat, Lomba Mewarnai, Donor Darah, Financial Expo, Rangking 1 dan Trading Competition.
Selain itu, ada juga Financial Expo dari Industri Jasa Keuangan yang ada di Sulawesi Tengah dan beragam jajanan dari pelaku UMKM.
“Jangan lupa juga saksikan edukasi keuangan yang dipentaskan melalui pertujukan kabaret,” ujar Triyono Raharjo.
Reporter: Irma/Editor: Nanang