PALU – Kehadiran Habib Sayyid Idrus bin Salim (SIS) Aljufri atau Guru Tua adalah karunia bagi Tanah Kaili dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Hal dikatakan Wakil Wali Kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido, saat menghadiri Puncak Haul ke-54 SIS Aljufri, di Kompleks PB Alkhairaat, Sabtu (14/05).
Kata dia, melalui ikhtiar yang tidak kenal lelah, Guru Tua memulai dakwahnya dengan medium pengajaran dan pendidikan ilmu agama, serta melakukan berbagai pemurnian dari aspek tauhid, terhadap berbagai tingkah pola yang telah ada di masyarakat yang terlanjur terkontaminasi oleh berbagai praktik kebodohan, khurafat dan takhayul.
“Kehadiran beliau pada saat yang tepat dan dengan kondisi yang tepat pula, sehingga hari ini kita semua menjadi saksi serta dapat menikmati hasil perjuangan dan dakwah beliau, dimana hampir 1600 lembaga pendidikan yang berafiliasi dan berada dibawah koordinasi Pengurus Besar (PB) AlKhairaat, dari tingkat pra sekolah sampai jenjang perguruan tinggi,” katanya.
Itulah sebabnya, kata dia, kegiatan haul yang dilaksanakan setiap tahun oleh Pengurus Besar Alkhairaat selalu dihadiri oleh ribuan abnaul khairat, uhibbin dan ulama dari seluruh wilayah Sulawesi Tengah, Indonesia bahkan manca negara.
Wakil wali kota mengungkapkan, mengenang nama besar Guru Tua berarti mengenang perjuangan seorang tokoh ulama pewaris para nabi.
“Pelaksanaan haul yang tiap tahun kita laksanakan, tentulah bukan dimaksudkan untuk sekedar mengultuskan beliau, sebab ajaran Islam melarang umatnya untuk mengultuskan manusia siapapun dia,” ungkapnya.
Namun, kata dia, peringatan haul Guru Tua dipandang dalam kerangka meneladani kepribadian, pemikiran, perjuangan dan mujahadah, di samping terus mendoakan semoga Allah meninggikan, merahmati perjuangannya dalam meninggikan agama Allah, melalui pendidikan Alkhairaat.
“Semoga keteladanan Guru Tua, terus dapat menginspirasi dan meneladani kita semua, beliau dengan semangat dakwah pendidikannya telah menitipkan kita sebuah amanah besar, yaitu umat harus dibina, dididik melalui jalur pendidikan,” harapnya.
Ia juga mengajak abnaul khairaat untuk mengisi dan meneruskan keteladanan Guru Tua dalam rangka mewujudkan peradaban Islam yang damai di tanah Kaili ini, sebab paradaban hanya bisa dibangun lewat pemajuan dunia pendidikan.
“Cita cita untuk mewujudkan performa Islam yang rahmatan lil alamin, hanya bisa terwujud dengan tarbiah dan pengetahuan, sehinga wajah Islam akan hadir dengan penuh toleransi dan menghargai perbedaan, bukan sebaliknya yaitu Islam yang hadir dengan wajah kekerasan dan penuh amarah,” tandasnya.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay