PALU- Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, melaksanakan tahlilan ke-100 hari bagi korban bencana alam, di lapangan Vatulemo, Ahad (06/01) malam.

Kegiatan yang dihadiri ribuan massa tersebut, juga diikuti oleh Gubernur Sulteng, Longki Djanggola dan Ketua MUI Kota Palu, Prof. Dr. Zainal Abidin sebagai pembawa hikmah. Selain itu nampak pula Wakil Wali Kota Sigit Purnomo Said dan Sekretaris Kota Palu Asri L. Sawayah, unsur Forkopimda, Kepala OPD, pemerintah kecamatan dan kelurahan serta berbagai ormas.

Wali Kota, Hidayat, mengatakan, bencana yang terjadi merupakan sebuah ujian dan cobaan dari Allah SWT, sehingga bahan renungan bagi seluruh ummat manusia.

“Kita semua harus menginstrospeksi diri masing-masing serta mengambil hikmah dari kejadian yang begitu dahsyat tersebut. Hal ini juga menjadi peringatan bahwa tidak ada kekuatan kecuali keesaan dan kekuatan Allah SWT,” katanya.

Dia berharap, kegiatan dzikir akbar dan tahlilan ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk kembali bangkit serta membangun dan meningkatkan keimanan maupun ketakwaan kepada Allah SWT.

“Hikmah di balik bencana ini, kita harus bertekad menata dan menjadikan kehidupan masa depan menjadi lebih baik dari hari-hari kemarin,” tutupnya.

Sementara Prof. Zainal Abidin, mengatakan, secara formal, tidak ada kegiatan tahlilan di zaman Nabi Muhammad SAW, tetapi bacaannya ada.

“Adzan fungsinya bukan satu-satunya sebagai alat pemanggil shalat. Contohnya untuk anak yang baru lahir, saat membangun rumah dan sebagainya. Olehnya dalam memahami ajaran Islam jangan kaku dan sepotong-sepotong,” ujarnya.

Terkait peringatan ke-100 hari bagi korban yang meninggal dunia tersebut, adalah merupakan ajaran wali songo, dimana tulang belulang manusia yang telah meninggal berkumpul dikepala.

“Untuk itu didoakan agar selamat,” imbuhnya. (HAMID/IKRAM)