PALU – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu bekerja sama dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Sulteng mencanangkan Kampung Keluarga Berencana (KB) Pomandu di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Selasa (28/08).
Sekretaris BKKBN Perwakilan Sulteng Andi Komariah yang mewakili Kepala BKKBN Perwakilan Sulteng, menyampaikan harapannya agar masyarakat dan semua pihak terkait tidak segan-segan menyosialisasikan dua anak cukup, karena merupakan potret keluarga ideal.
“Sehingga pencanangan Kampung KB di Kota Palu mampu mewujudkan keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (KBS),” katanya.
Komariah juga mengajak semua pihak terkait untuk bahu-membahu, bekerja sama dan memberikan dukungan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui Kampung KB, khususnya yang ada di wilayah Kelurahan Duyu dan sekitarnya.
Dia menambahkan, Kampung KB menjadi salah satu inovasi strategis dalam upaya merealisasi program KKBPK secara utuh dan terintegrasi dengan sektor-sektor lainnya. Kampung KB juga merupakan miniatur pelaksanaan program KB secara terpadu dan komprehensif di desa, kelurahan, dusun atau RW.
“Konsepnya, memadukan program KB dengan program pembangunan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, pertanian, pemukiman dan lainnya,” urainya.
Wanita berjilbab itu mengungkapkan, Kampung KB didesain sebagai upaya pemberdayaan masyarakat terhadap pengelolaan program KB. Dalam hal tersebut, pemerintah hanya menstimulasi dan melakukan pendampingan, selebihnya menjadi tanggung jawab masyarakat.
“Partisipasi berbagai instansi dalam Kampung KB sangat penting sehingga pelayanan paripurna dapat dirasakan langsung oleh masyarakat menuju kesejahteraan,” jelasnya.
Dia menambahkan, Kampung KB berupaya memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan total Program KB, sebagai upaya mewujudkan keluarga sejahtera yang berkualitas.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Kota (Sekkot) Palu, Asri L Sawayah menjelaskan, pencanangan Kampung KB adalah tindak lanjut arahan Presiden agar manfaat program KB dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat, terutama yang berada dalam wilayah miskin, padat penduduk dan tertinggal di seluruh tanah air.
“Harapan kita dapat mempererat dan merevitalisasi program KB dan keluarga sejahtera serta tidak berhenti pada seremoni pencanangan semata, akan tetapi secepatnya ada aksi dan gerakan nyata di lapangan,” harapnya. (YAMIN)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.