PALU – Wali Kota Palu, Hidayat didampingi Kepala Dinas (Kadis) Koperasi, UMKM, dan Tenaga Kerja, Setyo Susanto menyerahkan secara simbolis bantuan peralatan usaha kepada 26 kelompok usaha, di Ruang Rapat Bantaya, Balai Kota Palu, dua hari lalu.
“Bantuan peralatan usaha ini merupakan realisasi program kita pada misi ketiga yakni ‘Kelurahan Inovasi Unggul dan Mandiri Berbasis Iptek bagi Kemandirian Ekonomi Kerakyatan’ sekaligus hibah peduli bencana tahun anggaran 2019,” kata Setyo Susanto.
Di kesempatan yang sama, Wali Kota Palu, Hidayat, menuturkan, program tersebut sudah lama diupayakan, yakni sejak tahun 2017 silam dan sudah berulang kali dirinya menginstruksikan kepada setiap lurah untuk membentuk kelompok usaha, maksimal lima orang dalam setiap kelompok.
“Inilah keterbatasan kita. Sudah lama saya pribadi sampaikan kepada seluruh komponen birokrasi, khususnya para lurah untuk mebentuk kelompok-kelompok tersebut, tetapi belum semuanya sesuai harapan. Akhirnya kami turun sendiri mencari kelompok-kelompok usaha ini,” terang Hidayat.
Menurutnya, dengan diberikannya bantuan alat usaha ini, pihaknya ingin membangun ekonomi mikro kerakyatan yang menjadi ketahanan ekonomi masyarakat, khususnya di Kota Palu.
Dia menambahkan, untuk tahun anggaran 2020, pihaknya telah menyiapkan anggaran sekitar Rp10 miliar untuk pengadaan peralatan usaha bagi kelompok usaha, sekaligus dengan bahan bakunya.
“Tolong dimanfaatkan betul alat-alat ini. Mohon dilaporkan jika ada alat yang tidak bagus. Saya tidak mau alat-alat imitasi yang kita gunakan. Kalau ada yang tidak baik, kasih tahu, kita akan kembalikan,” tegasnya.
Pemkot Palu sendiri masih menerima proposal pembentukan kelompok usaha untuk tahun anggaran tahun 2021, karena dirinya ingin betul-betul mendorong jalannya ekonomi kerakyatan tersebut.
Guna mendukung penjualan produk dari kelompok usaha tersebut, katanya, Pemkot akan merehab total Pasar Bambaru, Kelurahan Ujuna sebagai sentra oleh-oleh khas Palu.
“Silahkan nanti berjualan di sana dan gratis. Untuk lantai satu penjualnya tetap, baik penjual emas, pakaian, dan lainnya. Nah untuk lantai dua inilah kita manfaatkan untuk UMKM menjual produknya dan lantai paling atas kita manfaatkan untuk food court,” ujarnya.
Ia juga mengimbau agar para lurah turut memantau jalannya kegiatan para kelompok usaha ini, sehingga masalah-masalah yang ada di lapangan, cepat teratasi. (HAMID)