DONGGALA – Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Rachman Ansyari Malaba, menjelaskan penyebab Kabupaten Donggala tidak ditetapkan sebagai Jalur Rempah Nasional.
Menurutnya, penyebabnya disebabkan beberapa faktor, salah satunya karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala tidak menyediakan dana sharing untuk mewujudkan pendanaan bersama Kementerian dan Provinsi Sulteng.
Akibatnya, peluang program nasional dari Direktorat Kebudayaan Kemendikbud dan harapan menjadikan Kabupaten Donggala dengan pelabuhan masuk jalur rempah, tidak masuk dalam pemetaan nasional.
Padahal pada acara Indonesiana di Palu tahun 2016, telah diawali pameran jalur rempah sebagai pemantik awal dimasukkannya Donggala pada lintasan sejarah tersebut dari tahun 2020 hingga 2022.
“Padahal Provinsi Sulteng sudah mengusulkan agar Donggala masuk salah satu lokus kegiatan Jalur Rempah Nasional. Namun Donggala belum serius,” kata Rachman saat dihubungi, Selasa (12/04).
Hal tersebut kembali jadi pembicaraan para pemerhati sejarah di Donggala saat ini. Pemerhati sejarah budaya, Zulkifly Pagessa, menilai, Pemerintah Sulteng dan Donggala termasuk Kota Palu memang belum focus untuk serius mengelola kebudayaan. Hal ini bisa dilihat dari alokasi anggaran untuk kebudayaan yang sangat minim.
“Selain itu, kegagalan untuk memasukkan Donggala sebagai Jalur Rempah juga disebabkan oleh kegagalan sejarawan, penulis dan budayawan membangun opini dan mengarusutamakan ide tentang jalur rempah,” jelas Zulkifly.
Secara pribadi, ia ikut prihatin karena lewatnya peluang tersebut, karena agendanya cukup menarik. Padahal, kata dia, di dalam kegiatan festival, beragam budaya ikut ditampilkan ketika kapal berkunjung ke setiap titik persinggahan jalur rempah.
Selain itu, dilakukan pertukaran budaya melalui dialog, pertunjukan seni tradisi, pameran cagar budaya, penyajian kuliner tradisional dan beragam khazanah budaya ditampilkan. Ada pula lomba fotografi, vlog dan lomba menulis seta muhibah.
Saat ini, kota-kota pelabuhan yang dimasukkan Jalur Rempah Nasional di Pulau Sulawesi, yaitu Manado (Sulut), Makassar (Sulsel), dan Bau-Bau (Sultra).
Pemetaan sejumlah kota di Indonesia dari Aceh hingga Papua untuk masuk Jalur Rempah Nasional merupakan cikal-bakal pengusulan ke UNESCO untuk penetapan warisan dunia.
Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay