SIGI – Pemerintah daerah yang terdampak bencana alam 28 September 2018, termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) diminta mempercepat pembangunan fisik hunian tetap (huntap) maupun penyaluran dana stimulan rumah rusak.

Permintaan ini terungkap dalam rapat melalui video confrence bersama Deputi Rehab Rekon BNPB, Deputi II Kantor Staf Kepresidenan dan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Tengah, Hidayat, serta sejumlah kepala daerah di Sulteng, Senin kemarin.

“Kepada kabupaten/kota untuk mempercepat penyaluran dana kepada masyarakat. Selain itu juga, kita terdampak lagi bencana non alam penyebarluasan virus corona atau Covid-19. Tentu ini juga akan menjadi hambatan dalam percepatan penyaluran, di mana pihak perbankan juga mempunyai, keterbatasan-keterbatasan dalam proses penyaluran kepada masyarakat,” ujar Sekprov Hidayat.

Pada kesempatan itu, Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta menyampaikan beberapa kendala pencairan dana stimulan di tahap pertama, yaitu dimensi rumah yang dibangun terlalu besar, adanya warga yang menggunakan dana untuk kegiatan lain, adanya warga yang membangun rumah namun melakukan perjanjian dengan pihak lain dan oknum tersebut tidak bisa dihubungi lagi.

“Perjanjian dilakukan tanpa diketahui oleh BPBD. Selain itu terdapat by name by adress yang hanya melakukan rehab rumah saja,” ungkap Bupati.

Terkait dengan pencairan dana stimulan tahap II, kata dia, pihaknya masih melakukan verifikasi data dan membuka rekening.

“Penyaluran dana stimulan untuk rumah rusak ringan dan sedang, kami akan dipercepat,” katanya.

Sementara itu, Deputi II, Kantor Staf Kepresidenan, mengatakan, dalam rapat berikutnya, pihaknya ingin mendapat informasi tentang kondisi sosial ekonomi warga dalam situasi Covid-19 ini.

“Karena salah satu strategi kita dalam penanganan covid ini adalah jaring pengaman sosial,” ujarnya. (HADY)