Pemkab Poso Terima Lencana Bhakti Desa di GTTGN ke 25

oleh -
Penyerahan lencana Bhakti Desa yang berlangsung di Lapangan Islamic Center Mataram (Foto : Istimewa)

POSO  – Bupati Poso, dr. Verna GM. Inkiriwang, menerima lencana Bhakti Desa dan penghargaan atas kontribusi dan kerja kerasnya dalam mendorong percepatan pembangunan desa di Kabupaten Poso.

Penghargaan tersebut diserahkan pada Pembukaan Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) ke-25 yang berlangsung di Lapangan Islamic Center Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal ini merupakan buah dari perjuangan panjang dan upaya kolaboratif yang dilakukan oleh Bupati Verna yang didukung oleh dinas PMD Sejak dipimpin oleh Frits Sam Purnama dan berlanjut sampai saat ini di bawah kepemimpinan Kepala Dinas PMD yang baru.

Berkat kerja keras itu, seluruh desa di Kabupaten Poso kini telah mencapai status mandiri, maju dan berkembang.

Bupati Poso dr. Verna GM. Inkiriwang mengucapkan terima kasih kepada semua pejabat PMD atas kerja keras dan kerja samanya.

“Keberhasilan ini adalah hasil dari upaya bersama, dan saya berterima kasih kepada seluruh tim PMD yang telah bekerja tanpa kenal lelah,” ucap Bupati Verna.

Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPI Kemendes PDDT), Ivanovich Agusta, turut mengapresiasi peran penting Dinas PMD dalam pembangunan desa.

“Kementerian Desa menyadari peran penting dari Dinas PMD dalam proses pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat,” kata Ivan saat menyampaikan laporannya.

Menurut Ivan, Dinas PMD berperan penting dalam pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat karena menjadi ruang bagi warga untuk melahirkan beragam inovasi.

Ia mencontohkan ada kepala dinas PMD yang mampu menyelesaikan peta desa provinsi dan ada pula yang mengonsolidasikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se-kabupaten.

Pameran Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara merupakan upaya Kemendes PDTT untuk menggenjot inovasi dan teknologi yang lahir dari desa. Inovasi dan teknologi diyakini menjadi faktor percepatan kemajuan desa.

“Tahun ini, kategori lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna diikuti peserta dari 20 provinsi. Kategori Teknologi Tepat Guna Unggulan diisi peserta dari 17 provinsi. Adapun kategori Pos Pelayanan Teknologi diikuti 14 provinsi,” tambah Ivan.

Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kerja keras, kolaborasi, dan komitmen yang kuat, percepatan pembangunan desa dapat tercapai, dan masyarakat desa dapat merasakan manfaat nyata dari program-program yang dijalankan.

Reporter : Ishaq Hakim
Editor : Yamin