POSO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso optimis targetkan kasus stunting di daerahnya turun menjadi 14 persen di tahun 2024.
“Sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo seluruh daerah harus mampu menekan kasus stunting hingga 14 persen di tahun 2024,” ujar Wakil Bupati Poso, M.Yasin Mangun saat menerima kunjungan kerja Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Tenny Calvenny Soriton, Jumat (25/03).
Yasin mengatakan, target diturunkannya angka stunting dari 26,7 persen ke 14 persen, karena Pemkab Poso telah melakukan sosialisasi secara masif sampai ke tingkat desa.
“Kita sosialisasi secara masif, perangkat kita juga cukup sampai ke tingkat desa,” terangnya.
Wakil bupati menyampaikan, Pemkab Poso mensosialisasikan pemeriksaan kesehatan sebanyak enam kali selama masa kehamilan, dan menunda perkawinan di usia muda.
Menanggapi hal itu, Kaper BKKBN Sulteng, Tenny menjelaskan, angka stunting di Kabupaten Poso kini sebesar 26,07 persen, sehingga perlu penanganan serius. Namun, Tenny mengapresiasi pada Pemkab Poso yang telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten.
Menurutnya, BKKBN sudah ditunjuk sebagai Koordinator pelaksana TPPS oleh Presiden.
“Kami di BKKBN Perwakilan seluruh Indonesia akan terus melakukan koordinasi secara terpadu diseluruh kabupaten/kota terkait penanganan stunting,” katanya.
Untuk menurunkan angka stunting ini, Tenny mengatakan harus bekerja keras, bekerja bersama sama dan berkolaborasi.
Turut hadir dalam kunjungan kerja ini, Sekretaris Perwakilan BKKBN Sulteng, Irmawati dan Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Poso, Yusak Mentara. *
Reporter : Mansur
Editor : Yamin