PARIMO – Pemrintah Kabupaten Parigi Moutong (Pemkab Parimo) targetkan Kabupaten Layak Anak (KLA) dengan kategori Nindya pada penilaian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA),

Penilaian ini menempatkan Parimo sebagai kabupaten dengan skor tertinggi di Sulawesi Tengah dan berpeluang meraih predikat Nindy yang merupakan kategori tertinggi.

Kepala Bappelitbangda Parimo, Irwan, menyampaikan bahwa penilaian tahun ini berlangsung secara komprehensif dan sistematis, penilaian tidak hanya menyiapkan dokumen, tapi juga menghadirkan bukti nyata di lapangan, termasuk wawancara langsung dengan forum anak dan kunjungan virtual ke sekolah, puskesmas, desa ramah anak, hingga taman bermain.

“Salah satu aspek yang mendapat apresiasi khusus dari tim penilai adalah tingginya partisipasi anak dalam proses pembangunan,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3KB) Kartikowati mengemukakan suara anak telah menjadi bagian dari musyawarah pembangunan di semua tingkatan.

Menurut dia, dalam proses penilaian ini mencakup lima kluster utama, komitmen pemerintah daerah, lembaga layanan, partisipasi forum anak, pendidikan dan kesehatan ramah anak, serta desa dan fasilitas publik yang mendukung tumbuh kembang anak.

“Dari sisi kesehatan, capaian penurunan angka stunting sebesar 6,2 persen turut memperkuat skor Parimo,” Jelasnya.

Selain itu, Inovasi-inovasi lokal dalam perlindungan anak juga disebut menjadi nilai tambah yang signifikan dalam proses penilaian. Untuk itu, Parimo tercatat telah memperoleh skor di atas 800 poin, jauh meningkat sangat berbeda dibandingkan penilaian sebelumnya yang berada di kisaran 500 poin.

“Capaian itu membuka peluang untuk Parimo meraih predikat Nindya dan menjadi yang pertama di Sulteng,” terangnya.

Ia menjelaskan, KLA diklasifikasikan ke dalam empat kategori, Pratama, Madya, Nindya, dan Utama. Capaian tertinggi berupa kategori Utama dan status “Kabupaten Layak Anak Seutuhnya” masih menjadi target jangka panjang, mengingat tantangan yang masih dihadapi seperti angka putus sekolah, kekerasan terhadap anak, dan perkawinan usia dini.

“Kami yakin, dengan semangat dan komitmen yang terus kami jaga, Parimo akan melangkah lebih dekat menuju predikat kabupaten layak anak yang sesungguhnya,” pungkasnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin