PARIMO- Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) bermohon tambahan tabung oksigen bagi Rumah Sakit Umum Daerah Anuntaloko Parigi ke Pemerintah Sulteng, mengingat melonjaknya pasien terpapar COVID-19.
Sejak melonjaknya jumlah pasien yang menjalani perawatan di RS, kebutuhan oksigen juga ikut meningkat.
Sekretaris Daerah Pemkab Parimo, Zulfinasran Ahmad, mengatakan RS Anuntaloko Parigi setiap hari membutuhkan kurang lebih 100 tabung oksigen untuk digunakan sebagai alat bantu pernafasan oleh pasien. Untuk menunjang kegiatan medis, pihak RS Anuntaloko Parigi harus mendatangkan tabung oksigen dari Palu, yang dibeli dari salah satu perusahaan gas di ibu kota Sulteng.
“Iya, kami meminta bantuan tabung oksigen ke Dinas Kesehatan Sulteng dan secepatnya kami akan ajukan. Hal itu tidak bisa dipungkiri kebutuhan tabung oksigen memang meningkat. Oleh karena itu pemerintah setempat sedang mengupayakan agar oksigen selalu tersedia di RS,” ungkapnya dihubungi Senin (09/08).
Ia menuturkan, guna mengantisipasi minimnya stok, Pemkab Parimo membangun komunikasi dengan Pemprov Sulteng. Melihat Sulteng mendapat sumbangan oksigen sebanyak 40 ton dari PT Indonesia Morowali Industri Park (IMIP).
Di mana kata dia, oksigen tersebut dikemas dalam ISO tank dan tabung untuk disalurkan ke RS di Palu, dan sejumlah kabupaten dalam rangka membantu pemerintah pada penanganan COVID-19.
“Semoga pengajuan bantuan ini dapat disahuti agar kebutuhan di RSUD Anuntaloko Parigi dapat terpenuhi,” Ucapnya.
Kepala RSUD Anuntaloko Parigi drg Revy Tilaar menjelaskan, di RS tersebut memiliki alat produksi oksigen konsentrat, namun saat ini kondisinya sedang rusak, sehingga butuh perbaikan dengan estimasi anggaran diperkirakan mencapai Rp75 juta.
Menurut dia, dengan alat tersebut dapat meminimalisir penggunaan oksigen yang dikemas dalam tabung yang seperti digunakan pada umumnya.
“Jika nanti alat ini dapat berfungsi kembali, kami bisa memproduksi oksigen dan alat ini sudah ditempatkan di ruang ICU. Dengan begitu dapat meminimalisir biaya pembelian oksigen tabung,” terangnya.
Ia menambahkan, penggunaan oksigen di RS didominasi pasien COVID-19 dengan gejala berat yang harus membutuhkan alat bantu pernafasan ventilator. Rata-rata pengunaan per hari membutuhkan tujuh hingga delapan tabung per orang.
“Artinya pemakaian oksigen cukup banyak. Kami juga telah menyediakan cadangan sebagai langkah antisipasi, namun jumlah itu tidak mencukupi sehingga setiap hari kami harus mendatangkan tabung oksigen,” tutupnya.
Reporter : MAWAN